Tutorial Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser SPSS
Tutorial Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser SPSS | Selamat pagi bapak-bapak, ibu-ibu dan kawan-kawan semua yang sedang bersibuk-sibuk ria mengerjakan skripsi, tesis, maupun tugas lainnya. Setelah sebelumnya kita membahas mengenai uji normalitas dan uji multikolinearitas, maka pada kesempatan kali ini kita melanjutkan ke tahap berikutnya yakni cara melakukan uji heteroskedastisitas.
Sebelum saya mulai tutorial pada pembahasan artikel ini, terlebih dahulu kita harus tahu tentang konsep dasar dalam uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis regresi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance (variasi) dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap, maka disebut homoskedastisitas, namun jika variance dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam model regresi adalah dengan melakukan uji glejser. Prinsip kerja uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser ini adalah dengan cara meregresikan variabel independent terhadap nilai Absolute residual atau Abs_RES dengan rumus persamaan regresinya adalah: |Ut| =a + BXt + vt
Dasar Pengambilan Keputusan Uji Heteroskedastisitas (Glejser)
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa setiap uji dalam statistik pasti mempunyai dasar pengambilan keputusan. Dasar pengambilan keputusan berguna sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan sebuah kesimpulan atau keputusan atas hasil analisis yang telah dilakukan. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser adalah sebagai berikut:
Contoh Soal Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Selanjutnya kita masuk kebagian contoh kasus uji heteroskedastisitas dengan uji glejser dalam penelitian. Perlu saya informasikan bahwa model regresi yang kita uji kali ini adalah pengaruh Motivasi (X1) dan Minat (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y). Adapun data untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
[Download Data excel, Input-Output SPSS]
Cara Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Menggunakan Program SPSS Versi 21
1. Setelah kita mempersiapkan data yang akan di uji glejser, maka langkah selanjutnya buka program SPSS, lalu seperti biasa klik Variable View. Kemudian, pada bagian Name tulis saja Motivasi dan Minat dan Prestasi, pada bagian Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Motivasi (X1), Minat (X2) dan Prestasi (Y), pada bagian Measure ganti menjadi Scale. Abaikan yang lainnnya, maka tampak di layar sebagai berikut.
2. Setelah itu, klik Data View lalu masukkan data penelitian untuk variabel Motivasi, Minat dan Prestasi yang sebelumnya sudah dipersiapkan (bisa dengan cara copy-paste atau ditulis satu persatu ke SPSS). Tampak dilayar.
3. Langkah selanjutnya, kita akan membuat persamaan regresi untuk variabel penelitian dan memunculkan variabel baru yakni variabel Unstandardized residual atau RES_1. Caranya dari menu SPSS pilih Analyze, lalu klik Regression, kemudian klik Linear...
4. Maka muncul kotak dialog dengan nama "Linear Regression" selanjutnya masukkan variabel Prestasi (Y) ke kolom Dependent: lalu masukkan variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) ke kolom Independent(s): setelah itu klik Save...
5. Muncul dialog dengan nama "Linear Regression: Save" selanjutnya pada bagian "Residuals", berikan tanda centang (v) pada Unstandardized (abaikan pilihan lain), lalu klik Continue
6. Selanjutnya klik Ok (abaikan saja ada output SPSS yang muncul) lalu buka Data View maka perhatikan disitu muncul variabel baru dengan nama RES_1. Tampak dilayar.
7. Kemudian kita akan membuat variabel Abs_RES yang akan kita gunakan dalam uji glejser ini. Caranya, dari menu utama SPSS pilih Transform, lalu klik Compute Variable...
8. Maka muncul dialog "Compute Variable" selanjutnya pada kotak "Target Variable" tuliskan Abs_RES lalu pada kotak "Numeric Expression" ketikkan ABS(RES_1). Tampak dilayar.
9. Kemudian klik Ok (abaikan saja ada output SPSS yang muncul), lihat di bagian Data View maka muncul variabel baru dengan nama Abs_RES. Tampak dilayar.
10. Selanjuntya kita akan melakukan uji glejser untuk persamaan regresi Motivasi (X1) dan Minat (X2) terhadap variabel Absolute residual atau Abs_RES. Caranya dari menu utama SPSS pilih Analyze, kemudian pilih Regression, lalu klik Linear...
11. Muncul kotak dialog dengan nama "Linear Regression", selanjutnya keluarkan variabel Prestasi (Y) yang terdapat pada kolom Dependent: lalu ganti dengan variabel Abs_RES, kemudian klik Save...
12. Mucul kotak dengan nama "Linear Regression: Save", selanjutnya pada bagian "Residuals", hilangkan tanda centang (v) pada Unstandardized (abaikan pilihan yang lain), lalu klik Continue...
13. Langkah yang terakhir adalah klik Ok untuk mengakhiri perintah. Maka kita akan bisa melihat Output SPSS dan selanjutnya tinggal kita interpretasikan saja.
Interpretasi Output Uji Heteroskedastisitas (Glejser) dengan SPSS
Untuk memaknai hasil uji heteroskedastisitas dengan uji glejser ini, maka kita cukup melihat tabel output "Coefficients" dengan variabel Abs_RES berperan sebagai variabel dependent. Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikansi (Sig.) untuk variabel Motivasi (X1) adalah 0,004. Sementara, nilai signifikansi (Sig.) untuk variabel Minat (X2) adalah 0,007. Karena nilai signifikansi kedua variabel di atas lebih kecil dari 0,05 maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji glejser, dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
Mengatasi Gejala Heteroskedastisititas dalam Model Regresi
Dalam kasus seperti di atas, maka ada beberapa cara yang perlu kita lakukan agar model regresi terbebas dari gejala heteroskedastisitas. Adapun solusi yang bisa kita jadikan alternatif adalah sebagai berikut:
Demikain panduan tentang cara melakukan uji heteroskedastisitas dengan uji glejser dalam model regresi menggunakan program SPSS versi 21. Semoga dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mengerjakan tugas. Artikel berikutnya akan dibahas tentang: Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021
[Kata Kunci Pencarian: Tutorial Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser SPSS, Cara melakukan Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser pada Program SPSS versi 21, Langkah-langkah Uji Heteroskedastisitas Glejser dengan software SPSS serta Interpretasi] [Img: Dokumen hasil olah data dengan bantuan program SPSS versi 21]
Sebelum saya mulai tutorial pada pembahasan artikel ini, terlebih dahulu kita harus tahu tentang konsep dasar dalam uji heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis regresi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance (variasi) dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap, maka disebut homoskedastisitas, namun jika variance dari nilai residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam model regresi adalah dengan melakukan uji glejser. Prinsip kerja uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser ini adalah dengan cara meregresikan variabel independent terhadap nilai Absolute residual atau Abs_RES dengan rumus persamaan regresinya adalah: |Ut| =a + BXt + vt
Dasar Pengambilan Keputusan Uji Heteroskedastisitas (Glejser)
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa setiap uji dalam statistik pasti mempunyai dasar pengambilan keputusan. Dasar pengambilan keputusan berguna sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan sebuah kesimpulan atau keputusan atas hasil analisis yang telah dilakukan. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser adalah sebagai berikut:
- Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
- Sebaliknya, jika nilai nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya adalah terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
Contoh Soal Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Selanjutnya kita masuk kebagian contoh kasus uji heteroskedastisitas dengan uji glejser dalam penelitian. Perlu saya informasikan bahwa model regresi yang kita uji kali ini adalah pengaruh Motivasi (X1) dan Minat (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y). Adapun data untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
[Download Data excel, Input-Output SPSS]
Cara Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Menggunakan Program SPSS Versi 21
1. Setelah kita mempersiapkan data yang akan di uji glejser, maka langkah selanjutnya buka program SPSS, lalu seperti biasa klik Variable View. Kemudian, pada bagian Name tulis saja Motivasi dan Minat dan Prestasi, pada bagian Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Motivasi (X1), Minat (X2) dan Prestasi (Y), pada bagian Measure ganti menjadi Scale. Abaikan yang lainnnya, maka tampak di layar sebagai berikut.
2. Setelah itu, klik Data View lalu masukkan data penelitian untuk variabel Motivasi, Minat dan Prestasi yang sebelumnya sudah dipersiapkan (bisa dengan cara copy-paste atau ditulis satu persatu ke SPSS). Tampak dilayar.
3. Langkah selanjutnya, kita akan membuat persamaan regresi untuk variabel penelitian dan memunculkan variabel baru yakni variabel Unstandardized residual atau RES_1. Caranya dari menu SPSS pilih Analyze, lalu klik Regression, kemudian klik Linear...
4. Maka muncul kotak dialog dengan nama "Linear Regression" selanjutnya masukkan variabel Prestasi (Y) ke kolom Dependent: lalu masukkan variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) ke kolom Independent(s): setelah itu klik Save...
5. Muncul dialog dengan nama "Linear Regression: Save" selanjutnya pada bagian "Residuals", berikan tanda centang (v) pada Unstandardized (abaikan pilihan lain), lalu klik Continue
6. Selanjutnya klik Ok (abaikan saja ada output SPSS yang muncul) lalu buka Data View maka perhatikan disitu muncul variabel baru dengan nama RES_1. Tampak dilayar.
7. Kemudian kita akan membuat variabel Abs_RES yang akan kita gunakan dalam uji glejser ini. Caranya, dari menu utama SPSS pilih Transform, lalu klik Compute Variable...
8. Maka muncul dialog "Compute Variable" selanjutnya pada kotak "Target Variable" tuliskan Abs_RES lalu pada kotak "Numeric Expression" ketikkan ABS(RES_1). Tampak dilayar.
9. Kemudian klik Ok (abaikan saja ada output SPSS yang muncul), lihat di bagian Data View maka muncul variabel baru dengan nama Abs_RES. Tampak dilayar.
10. Selanjuntya kita akan melakukan uji glejser untuk persamaan regresi Motivasi (X1) dan Minat (X2) terhadap variabel Absolute residual atau Abs_RES. Caranya dari menu utama SPSS pilih Analyze, kemudian pilih Regression, lalu klik Linear...
11. Muncul kotak dialog dengan nama "Linear Regression", selanjutnya keluarkan variabel Prestasi (Y) yang terdapat pada kolom Dependent: lalu ganti dengan variabel Abs_RES, kemudian klik Save...
12. Mucul kotak dengan nama "Linear Regression: Save", selanjutnya pada bagian "Residuals", hilangkan tanda centang (v) pada Unstandardized (abaikan pilihan yang lain), lalu klik Continue...
13. Langkah yang terakhir adalah klik Ok untuk mengakhiri perintah. Maka kita akan bisa melihat Output SPSS dan selanjutnya tinggal kita interpretasikan saja.
Untuk memaknai hasil uji heteroskedastisitas dengan uji glejser ini, maka kita cukup melihat tabel output "Coefficients" dengan variabel Abs_RES berperan sebagai variabel dependent. Berdasarkan output di atas diketahui nilai signifikansi (Sig.) untuk variabel Motivasi (X1) adalah 0,004. Sementara, nilai signifikansi (Sig.) untuk variabel Minat (X2) adalah 0,007. Karena nilai signifikansi kedua variabel di atas lebih kecil dari 0,05 maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji glejser, dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
Mengatasi Gejala Heteroskedastisititas dalam Model Regresi
Dalam kasus seperti di atas, maka ada beberapa cara yang perlu kita lakukan agar model regresi terbebas dari gejala heteroskedastisitas. Adapun solusi yang bisa kita jadikan alternatif adalah sebagai berikut:
- Melakukan alternatif uji lain untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas. (seperti: uji heteroskedastisitas dengan gambar scatterplot, uji rank spearman, uji park dan uji white).
- Melakukan transformasi data penelitian (missal: Ln, Log10, Lag, dll).
- Melakukan outlier terhadap data ekstrim atau jika diperlukan maka kita boleh menambah sampel baru supaya sebaran data menjadi lebih bervariasi atau beragam.
Demikain panduan tentang cara melakukan uji heteroskedastisitas dengan uji glejser dalam model regresi menggunakan program SPSS versi 21. Semoga dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mengerjakan tugas. Artikel berikutnya akan dibahas tentang: Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021
[Kata Kunci Pencarian: Tutorial Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser SPSS, Cara melakukan Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser pada Program SPSS versi 21, Langkah-langkah Uji Heteroskedastisitas Glejser dengan software SPSS serta Interpretasi] [Img: Dokumen hasil olah data dengan bantuan program SPSS versi 21]
VIDEO: Cara Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser SPSS
Silahkan tinggalkan jejaknya.. nuwun
BalasHapusgan mau nanya, jika data sya tidak normal apa saya harus Ln kan semua variabel nya atau cukup satu variabel saja (y)
HapusSiang pak, mohon izin bertanya. Apabila penelitian saya mempunyai variabel x, y1, dan y2 apakah perlu melakukan uji heteroskedastitas sebagai salah satu syarat uji asumsi?
HapusMau nanya pak, bagaimana jika salah satu variabel independentnya mengalami heterokedastisitas? Apakah masih bisa dilanjutkan ke uji yang lain atau bagaimana ya?
BalasHapusSetau saya gak boleh mbak..
Hapusmas saya mau nanya , kalo ada 3 variabel trus pas di cek satu mengandung heterokedastisitas . apakah bisa disebut mengandung hetrokedastisitas ? dan data spasial ?
Hapusmohon bantuannya mas
nilai 0,05 ditentukan berdasarkan apa yah ?
BalasHapus0,05 itu sudah rumus mas.. standar stastistik
Hapusitu merupakan alfa untuk melihat significant-nya mas. sebenarnya 0,05 itu berasal dari alfa 5%, yang sebenarnya ada 3 alfa yaitu 1% (0,01), 5% (0,05), dan 10% (0,1). cuman yg sering dipakai alfa 5%.
HapusTerimakasih sudah membantu menjawab pertanyaan kawan-kawan di blog ini mbak.. Sipp
HapusMaaf mau tanya bagaimana jika di satu variabel tidak mengalami persyaratan uji glejser atau dikatakan dibawah 0,05
HapusKalo RES 1 ga kena hetero, masalah ga kalo ga dilanjutin bikin RES 2? soalnya pas pake RES 2 malah kena hetero. makasi...
BalasHapusSetau saya jika pakai metode glejser maka pakainya res2 mas
HapusAssalamualaikum bapak, menanggapa masalah ynah res2. Untuk uji glejser kan pake res2. Dan data saya menggunakan 3 variabel, apakah tetap di tranfom sampai res2 lalu dilakukan uji glejser? .. Mohon penjelasannya pak, 😊
Hapuswa'alaikumsalam.. untuk uji heteroskedastisitas dengan uj glejser maka tetap pakai nilai Abs_res1 atau res2 pak.. menggunakan 3 variabel itu tidak masalah kok
Hapusmungkin ingin menambahkan jawaban dari pertanyaan charon134340
BalasHapus0,05 itu sebenarnya ditetapkan oleh peneliti yg disebut sebagai tingkat signifikansi, dia ingin mengambil signifikansi berapa persen, memang secara umum kebanyakan penelitian mengambil signifikansi 5%. tapi di lain kasus bisa beda, kalau dari dosen yang mengajar saya biasanya kalau penelitian sosial boleh ngambil 10%, nah kalau penelitian sains biasa harus lebih teliti 1% misalnya. semakin kecil tingkat signifikansi maka semakin kecil peluang melakukan kesalahan. CMIIW
Sip mas shoim atas jawabannya...
Hapuspada artikel anda hasilnya terdapat heteroskedastisitas ..untuk penyembuhannya bagaimana ..apa anda punya artikelnya juga ..
BalasHapusDicoba dulu pakai metode yang lain mbak seperti rank spearman atau uji white.. tapi maaf untuk artikelnya belum saya buatkan
Hapusmau tanya ini pak. contoh yg bpk buatkan x nya ada 2, kalau x nya ada 3 apa kita buat res nya sampai 3 x juga?
BalasHapusterima kasih
res1 adalah diperoleh dari model regresi mbak.. sedangkan res2 diperoleh dari abs_res1
Hapusselamat sore, Pak. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih karena postingan Bapak sgt bermanfaat Dan sgt membantu saya. Pak, saya ingin bertanya, apakah memang res2 Dilakukan utk melihat hetero metoDe glejser ya Pak? mengapa bukan res1 saja pak? terima kasih, mohon bantuan penjelasannya ya pak..
HapusAturannya memang pakai res_2 atau abs_res pak bukan res_1 karena res_1 dimungkinkan banyak nilai minusnya... lihat di bukunya imam ghozali
Hapuskalo sudah dicoba berbagai metode, tapi tetap terkena heteros. solusi nya apa y mas?
BalasHapusCoba pakai transformasi data atau outlier mas
Hapusmas..apa artinya "constant" pada tabel hasil uji spss/ tabel terakhir. ty
BalasHapusPermisi mau nany, kalau misalnya y nya berbentuk persentase dan x nua berbentuk rupiah apakah bisa dilakukan regresi linier berganda?
BalasHapusnilai sig konstan itu pengaruhnya di apa ya pak? soalnya nilai sig konstan sayan kecil. terima kasih
BalasHapusnilai konstan dalam persamaan regresi adalah nilai konsisten variabel dependen mbak
Hapussetelah dilakukan transformasi log lalu langkah selanjutnya log tersebut di regresi kan ya ?
BalasHapusiya betul..
HapusMau tanya mas,bedanya uji glejser dengan uji-uji untuk heteroskedastisitas yang lain apa ya mas? adakah keunggulannya?
BalasHapusTerima Kasih
Berdasarkan pengalaman saya uji heteroskedastisitas dengan metode glejser lebih ketat syarat untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas di bandingkan dengan metode yang lain seperti uji rank spearman maupun plots
Hapusuji homoskedastisitas dengan heteroskedastisitas apakah sama caranya?
BalasHapuskalau 3 variabel apakah harus pakai res-3
BalasHapusbukan res3.. namun caranya tetap sama tau bisa ganti nama abs_res gitu aja pak.. cuma masalah penamaan variabel saja
HapusSeandainya suatu variabel terkena heterokedastisitas bagaimana pengobatannya
BalasHapusJika data penelitian bapak terjadi gejala heteroskedastisitas,, maka sebaiknya lakukan transformasi data dulu..nah jika masih belum teratasi maka lakukan outlier..silahkan dicoba
Hapusassalam, mau tanya saya coba uji hetero tp pada tahap res 1 angkanya 0 bgtu pula dgn transform jg 0. data mentah saya dalam bntuk persen. trims wassalam
BalasHapusapa ada uji park kak disini?
BalasHapusbelum pak..sedang dalam proses penyusunan
Hapussaya mau bertanya jika data terjadi heterokedasitas bagaimana pak sahid?
BalasHapusapa yang dimaksud outlier ?
dan harus di tranformasi seperti apa agar tidak hetero lagi ?
transformasi data atau mengubah data kebentuk lain seper Ln atau Log..
HapusOutlier adalah pemotongan atau pengurangan data yang menyebabkan terjadinya gejala heteroskedastisitas
MAS, beda korelasi serial positif dan negatif apa ya
BalasHapusJika yang mas maksud jenis hubungan positif dan negatif.. maka yang dimaksud hubungan positif adalah semakin meningkat X maka semakin meningkat pula Y.
Hapusmemperjelas pertanyaan sebelumnya jika dengan variabel yang mas contohkan di atas (minat(X), motivasi (X) dan prestasi (Y)), setelah selesai melakukan uji heteroskedastiasitas dan anggap saja jika dinyatakan lolos (lebih dari 0,05) dan lolos uji-uji lainnya, saat melakukan uji regresi bergandanya yang kita gunakan apakah variabel dependent Prestasi (Y) atau variabel depentdent Res2 (Y)?
BalasHapusyang digunakan dalam uji regresi linear berganda adalah variabel Prestasi (Y).. bukan RES 2
Hapusselamat malam pak, saya ingin tanya apabila nilai sig x1 = 0,006 sedangkan sig x2 = 0,776 apakah itu tetap bisa di lanjutkan?
BalasHapuscoba lakukan transformasi data agar semua variabel tidak terjadi gejala heteroskedastisitas
HapusSelamat malam Pak Sahid, saya mau bertanya kalo pertanyaan pak Yuangga diatas. Apakah variabel yang di transformasi yang x1 nya saja atau kedua nya pak?
Hapusidealnya ditransformasi keduanya pak
Hapusmas kalau nilai heteronya sebsar 996 apakah tetap boleh di lanjutkan ke langkah berikutnya?
BalasHapusJustu 996 itu tidak terjadi gelaja heteroskedastisitas.. malah bagus pak
Hapusassalamualaikum pak saya mau bertanya apabila nilai sig X1 (351), X2 (235), X3 (834) dan X4 (982) apakah ini termasuk heterokedasitas atau tidak? terima kasih
Hapusassalamulaikum permisi pak saya mau bertanya, apabila nilai sig pada variabel X1 (351), X2 (235), X3 (834) dan X4 (982) apakah ini termasuk heteroskedasitas atau tidak? terima kasih
Hapusmas kalau uji heteroskedastisitas kan ada anova dari RES2, nah apakah anova itu juga di lihat ?? dan kalau anova itu untuk uji t dan uji f di lihat berdasarkan dependent Y bukan dependent RES2 kan ??
BalasHapusdalam uji heteroskedastisitas dengan glejser hanya melihat nilai signifikansi pada nilai res2 atau absres
Hapuskalo pake uji glejser kena heterokedastisitas, sedangkan kalo pake scatterplot, gak kena heterokedastisitas. Trus gimana ya?
BalasHapusmenurut saya lebih akurat pakai glejser daripada pakai scatterplot
HapusBagaimana cara mengatasi heteros dengan 1x (dummy) , 1y, 1 moderasi, 4 kontrol?
BalasHapusKetika saya coba transform semua lalu diregresi, variabel x-nya dikeluarkan otomatis. Tapi kalo x-nya ga ditransform bisa diregresi, tapi hasilnya malah amburadul
mau tanya min, kalau cara uji multikolineritas dan heteroskedastisitas pada data pretest dan posttest bagaimana yah? terimakasih
BalasHapusMau tanya pak, kalau seandainya yang digunakan regresi sederhana bagaimana yah?
BalasHapusMisalnya x terhadap y?
Cara untuk uji heteroskedastisitas prinsipnya sama kok seperti cara di atas..untuk regresi linear sederhana pak
Hapusmin teori untuk bab 3 kalau nilai sig nya harus dibawah alpha/ 0,05 itu admin ada gak? soalnya kampus saya kebanyakan yg pakai grafik scatterplot, teorinya berbeda
BalasHapusKalau dalam uji Heteroskedastisitas jika nilai sig lebih besar dari 0,05 maka itu artinya tidak ada gelaja heteroskedastisitas pak..sementara jika bapak menggunakan scatterplot maka yang menjadi pedomaanya adalah dengan melihat grafik scatterplots tersebut membentuk pola atau tidak
Hapuspak kalau sig nya itu 0,050 pas, itu bagaimana pak? lolos uji atau tidak?
BalasHapusBelum tau kalau seperti itu..coba pakai uji pendukung pak..seperti uji white atau korelasi rank spearman untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas
HapusTERIMAKASIH BANYAK PAAKK, JADI PENGEN SUNGKEM KE BAPAK. SEMOGA AMAL YANG SUDAH BAPAK BERIKAN DIBALAS OLEH TUHAN, AAMIIN
BalasHapusAamiin..hehe..silahkan lain waktu mampir blog saya lagi mbak..
Hapusassalamualaikum bapa mau tanya ketika buat res1 sudah berhasil, namun ketika membuat res2 tidak muncul d data view nya, sebelumnya ada notif terjadi kesalahan penamaan variabel (incorect variable name) apa itu artinya ada tanda2 heterokedasitas pak? mohon solusi bapa
BalasHapusWa'alaikumsalam..ini hanya masalah pada saat pemberian nama dalam compute variabel.. mbak simak videonya ya: https://www.youtube.com/watch?v=gZ00bUyuDq0
HapusKk saya mau nanya, pas uji heteros saya transform variabel x nya dgn LN lalu gunakan res3, namun pas uji selanjutnya yaitu uji autokorelasi saya gunakan variabel y dan x yg tdk di LN kn, dan datanya normal, apa boleh seperti itu gk kk?
BalasHapusSebatas yang saya ketahui harus konsisten mbak
HapusMas, saya mau tanya. Data saya sudah distandarkan ke dalam bentuk Ln. Saat uji heterokedastisitas, 2 data saya terkena hetero. Apa boleh saya lakukan Uji Park ?? (mentrasform ke dalam Ln lagi). Atau ada alternatif lainnya mas ? Terima kasih sebelumnya
BalasHapusSaya kira boleh-boleh saja mbak pakai uji park..mau bagaimana lagi soalnya juga terjadi gejala heteroskedastisitas
HapusAssalamualaikum pak sahid, saya ingin menanyakan untuk pengambilan keputusan nilai signifikan untuk heteroskedasitas 0,05 dasar teorinya ada referensi pak, soalnya saya baru menemukan referensi yg 0,5 dr ghozali, terimakasih
BalasHapusWa'alaikumsalam..iya pak, dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan metode glejser ini ada pada bukunya imam ghozali berjudul aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19 terbitan tahun 2011 halaman 142-143
HapusArtikel Bermanfaat
BalasHapusMau tanya, Uji Heteroskedastisitas dengan metode Glejser ada 1 var yg tidak lolos alias lebih kecil dari 0,05
Tapi, dengan metode lain semua var lolos
apa bisa di lanjutkan ke uji yang lain :)
Bisa pak..silahkan dilanjutkan ke uji selanjutnya
Hapuspermisi bang mau tanya untuk decimalnya apa harus 0 ya ?
BalasHapusTidak harus pak..prinsipnya jika angka bapak 64 maka decimal 0, jika angka bapak 64,5 maka decimal 1. jika angkanya 64,57 maka decimalnya 2..dan seterusnya tergantung angka dibelakang koma ada berapa
HapusMas mau tanya , klo melaui uji tersebut apakah nilai T-value nya bisa dijadikan pengambilan kesimpulannya atau tidak ?
BalasHapusBisa mbak..jika nilai t hitung < t tabel maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
HapusMau tanya pak, untuk menyusun persamaan regresi yang digunakan tabel koefisien variabel dari Y atau tabel koefisien dari Res2 ?
HapusDari koefisien regresi dengan variabel Y dependent
Hapuspak mau nanya, kenapa harus dijadikan res dulu yaa? terima kasih
BalasHapusSaya hanya mengikuti teori dari para pakar mbak.. jadi jika ditanya mengapa belum bisa jawab..hehe aturannya memang gitu
Hapuspak, apakah uji heteroskedastisitas hanya untuk variabel independen ganda? mohon jawabannya, terima kasih.
BalasHapusTidak..untuk regresi linear sederhana (independent tunggal) idealnya juga pakai uji heteroskedastisitas
Hapusmaaf pak mau tanya.. kalau Y nya ada banyak, y1-y5, itu cara uji heteroskedastisitas nya bagaimana ya pak? atau harus menggunakan uji lain?
BalasHapusjika variabel dependent (y) ada 5 maka uji heteroskedastisitas dilakukan 5 kali
HapusMaaf Pak ingin bertanya, kalau Y saya ada 2 dan X nya hanya ada 1, saat dilakukan uji park ternyata hasil/nilainya sama bagaimana ya? Terima kasih.
HapusPak ingin bertanya, kenapa sig. heroditas saya 000 ya, terus data normalitas juga sama 00
BalasHapusBerarti model regresinya memang tidak lolos asumsi klasi mbak
HapusSaya mau nanyak pak, jika sudah kita lakukan uji glejser ada 2variabel yg nilainya dibawah 0,05,itu harus bagaimna ya?
BalasHapusLakukan alternatif uji lain untuk medeteksi heteroskedastisitas..misal dengan scatterplots atau rank spearman
Hapussangat membantu sekali blog ini.....terimakasih
BalasHapusSama-sama semoga bermanfaat
HapusPak saya mau bertanya.kan saya lagi uni multikolienaritas. Trus tolerance sama vif sama pak nikainya 1000. Trus gmana ni pka solusinya pdahal saya 3 variabel (trmasuk variabel Y).toling pak bantu
BalasHapusPak saya mau nanya untuk memperjelas asumsi dari uji heteroskeditas ini, sebenarnya bagusan mana sih, lebih besar dari 0.05 atau kecil dari 0.05 soalnya saya bingung, hasil uji hederoskeditas saya 0.2342 untuk X1, 0.3425 untuk X2, tolong diperjelas terima kasih
BalasHapusdalam uji heteroskedastisitas menggunakan metode glejser.. jika nilai sig lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastsitas (buka bukunya imam ghozali "aplikasi multivariate").. untuk hasil anda tidak terjadi gejala heteroskedastisitas..
HapusTerimakasih pak sangat membantu semoga berkah
BalasHapusAamiin..terimakasih..semoga sukses dan lancar untuk tugasnya
Hapusgimana cara download aplikasi spss 20 pak
BalasHapusLangsung download di situs resminya saja: ibm(dot)com
HapusPak maaf mau bertanya, jika terjadi heteroskedastisitas cara agar memperbaiki datanya bgmna ya?
BalasHapusCoba lakukan transformasi data ke dalam bentuk Ln mbak. selanjutnya ulangi uji heteroskedastisitas dengan data Ln tersebut
HapusPak kalo negatif, pake transfom apa?
Hapusmaaf pak, setelah dilakukan uji heteroskedastisitas ternyata ada 1 variabel yang < 0,005 dan 2 variabel >0,005 artinya apa ya pak?
BalasHapusmohon penjelasan
maaf pak klo hasil constatn sya min gimana yah ? dan penjelasannya gimana
BalasHapusmohon pencerahanya
dalam kasus konstanta bernilai negatif maka untuk nilai constan tersebut tidak perlu dimaknai atau diartikan
HapusAssalamu'alaikum pa.. Saya ingin bertanya.. Jika penelitian saya terdapat 3 variabel independen, 1 variabel dependen dan 1 variabel moderasi.. Pada uji asumsi klasik (normalitas, multikolineritas, autokorelasi, heterokedastisitas) untuk variabel moderasinya Masuk ke variabel dependen atau independen?? Jika masuk ke variabel independen apakah itu berlaku untuk ke 4 uji asumsi klasik tersebut??
BalasHapusWa'alaikumsalam. untuk variabel moderasi masuk ke kolom Independent untuk ke empat uji asumsi klasik
HapusMaaf pak mau tanya, variabel x saya ada 6 dan satu variabel y, saat melakukan pengujian dan hasilnya keluar, terdapat satu excluded variabel dalam pengujian heteroskedastisitas dengan metode glejser ini pak, itu maksudnya bagaimana pak? Mohon jawabannya pak
BalasHapuskalo nilai constan 0,01 kurang dari 0,05 ga masalah Mas ya?
BalasHapussuwun
tidak masalah pak. dalam uji heteroskedastisitas glejser kita cukup fokus pada nilai sig variabel independent, bukan nilai contanta
HapusAssalamualaikum pak
BalasHapussaya mau tanya.. jika variabel x dan y saya jumlahnya masing - masing satu dengan satu variabel intervening. apakah saya harus menggunakan uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas?
Wa'alaikumsalam. saya kira untuk analisis jalur tetap perlu uji asumsi klasik heteroskedastisitas dan multikolinearitas
HapusPermisi pak mau nanya nilai X1 sya 0.031 dan X2 0.192 itu terjadi heteroskedaktisitas atau gmna pak??
BalasHapusMohon jwabannya pak
Coba pakai teknik uji yang lain untuk mendeteksi sebenarnya ada tidak gejala heteroskedastisitas tersebut. misal dengan uji spearman atau scatterplots
HapusSelamat malam Bapak. Saya hendak bertanya. Saya melakukan adanya heterokedastisitas dengan Uji Glejser dan Uji White. Namun, saya tidak menemukan adanya heterokedastisitas dengan uji Park dan uji rank spearman. Bagaimana ya Bapak? Mohon bantuannya terima kasih Pak..
BalasHapusPak, mohon maaf Mau tanya apabila di uji heteroskedastisitas ini pada kolom b di unstandardized itu nilai kita negatif itu maksudnya apa ya? Mohon kiranya dijawab agar saya ada pencerahan, terimakasih
BalasHapusMohon maaf pak mau tanya apabila nilai di kolom b pada uji heteroskedastisitas ini bernilai negatif maksudnya gimana ya? Mohon pencerahannya terimakasih.
BalasHapusmas, mau tanya nilai b yang negatif di uji heteroskedastisitas itu maksudnya apa ya? mohon pencerahannya
BalasHapusTerima kasih pak untuk artikelnya, sangat bermanfaat bagi mahasiswa semester akhir seperti saya. Saya juga mau bertanya apa kalau untuk uji regresi sederhana misal x terhadap y caranya juga sama pak? Terima kasih
BalasHapusmalam bapak, saya hendak bertanya, apabila data saya dalah data cross section/kuesiner apakah boleh dilakukan uji gletser? terimakasih
BalasHapuspak mau nanya, yg mengatasi gejala heteros itu sumbernya dari buku apa ya? makasih
BalasHapuspak mau nanya, yg mengatasi gejala heteros itu sumbernya dari buku apa ya?
BalasHapusAssalamualaikum pak. Saya mau nanya apabila salah satu variabel, ada yg terjadi heterokedastisitas itu berpengaruh ngak dengan uji yg lain. Mohon solusi nya pak.
BalasHapusAssalamualaikum..pak saya melakukan pengujian plot tetap berpola..dan setelah itu saya casewise data dan sesudah itu di lakukan uji glijser..dan di dalam uji glijser yang saya masukkan bukan sin-x1,sin×2 sjnX3 tetapi nikai residualnya...apakah itu kesalahan pak??? Jika salah saya ingin menanyakan bagaimana cara menguji glijser dengan benar..
BalasHapusPak saya mau tanya pada pada pengujian saya melakukan uji heterokedastisitas dgn uji glejser terdapat 1 variabel dibawah 0,05, namun pada uji scatterplots tidak menemukan gejala adanya heterokedastisitas. Jadi kesimpulannya gimananya, apakah lolos dari uji heterokedastisitas atau tidak?
BalasHapusPak apakah uji asumsi regresi ganda bisa hanya menggunakan uji normalitas, uji linieritas dan multikolinieritas saja?
BalasHapusAssalamu'alikum pak mau nanya,klo pake uji glajser gak pake scatterplots bisa gak yah?
BalasHapusMaaf mau tanya kak...Cara Mengatasi Heteroskedastisitas dengan Transformasi Logaritma Natural apakah ada referensi nya? Siapa yang bilang boleh ditransformasi kak?
BalasHapusLalu setelah ditransformasi datanya berkurang ndak?.
Terimakasih
Assalamualaikum pak saya mengalami kendala dalam perhitungan spss saat uji heterokedastisitas nilai signifikansi nya 0.05 itu bagaimana ya pak? Apakah dikategorikan tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi heterokedastisitas
BalasHapusKak, mau tanya kalau ditanya mengapa milih uji glester. Alasannya apa yah?
BalasHapusKak, izin bertanya. Saat analisis data, hasil uji menunjukkan terjadi heteroskesdastisitas, untuk mengobati, saya melakukan treatmen ke data saya dan akhirnya terbebas dari heteroskesdastisitas dan memenuhi semua uji asumsi klasik. Yang menjadi pertanyaan saya, ketika melakukan uji hipotesis (uji parsial maupun simultan) apakah menggunakan data awal atau data yang sudah ditransformasi? terima kasih
BalasHapus