Uji Multikolinearitas dengan Melihat Nilai Tolerance dan VIF SPSS
Uji Multikolinearitas dengan Melihat Nilai Tolerance dan VIF SPSS | Uji multikolinearitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik (normalitas dan heteroskedastisitas) dalam analisis regresi linear berganda. Tujuan digunakannya uji multikolinearitas dalam penelitian adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan kuat) antar variabel bebas atau variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas atau tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas dalam model regresi, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: (1) Melihat nilai korelasi antar variabel independent. (2) Melihat nilai condition index dan eigenvalue. (3) Melihat nilai tolerance dan variance inflating factor (VIF). Dalam kesempatan kali ini kita akan memprektekkan cara melakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menggunakan program SPSS.
Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Multikolinearitas (Tolerance dan VIF)
Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap uji statistik yang dilakukan pasti ada dasar pengambilan keputusannya. Adapun dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas dengan Tolerance dan VIF adalah sebagai berikut:
Pedoman Keputusan Berdasarkan Nilai Tolerance
Pedoman Keputusan Berdasarkan Nilai VIF (Variance Inflation Factor)
Catatan: kedua dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas di atas akan menghasilkan kesimpulan yang sama (tidak akan bertentangan).
Contoh Kasus Uji Multikolinearitas dalam Model Regresi
Sebagai contoh, kita akan mendeteksi apakah ada gejala multikolinearitas untuk model regresi pengaruh Motivasi (X1) dan Minat (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y). Adapun data penelitian yang akan kita uji dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini.
[Download Data excel, Input-Output SPSS]
Keterangan: data variabel motivasi dan minat di peroleh dari penyebaran kuesioner, sementara data variabel prestasi belajar diperoleh dari nilai ulangan. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 orang siswa.
Langkah-Langkah Uji Multikolinearitas Tolerance dan VIF dengan SPSS
Selanjutnya, kita masuk kebagian langkah-langkah melakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF menggunakan program SPSS. Adapun urutan langkah-langkah tersebut dapat anda simak pada pembahasan di bawah ini.
1. Persiapkan data tabulasi untuk masing-masing variabel penelitian yang akan di uji. Buka program SPSS, lalu klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian Name tuliskan Motivasi, Minat dan Prestasi, pada bagian Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Motivasi (X1), Minat (X2) dan Prestasi (Y), pada bagian Measure ubah menjadi Scale. Abaikan pilihan lainnnya, maka tampak dilayar.
2. Setelah itu, klik Data View, lalu masukkan data Motivasi, Minat dan Prestasi yang sudah dipersiapkan tadi, bisa dengan cara copy-paste atau ditulis satu persatu.
3. Selanjutnya, dari menu SPSS pilih menu Analyze, kemudian submenu Regression, lalu pilih Linear...
4. Muncul kotak baru dengan nama "Linear Regression", selanjutnya masukkan variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) pada kotak Independent(s): lalu masukkan variabel Prestasi (Y) pada kotak Dependent: kemudian pada bagian "Method" pilih Enter, lalu klik Statistics...
5. Dilayar akan muncul tampilan dialog "Linear Regression: Statistics". Aktifkan pilihan dengan cara mecentang (v) pada Covariance matrix dan Collinierity Diagnostics. Abaikan pilihan lain atau biarkan tetap defauld kemudian klik Continue
6. Terakhir klik Ok, maka muncul output SPSS dengan judul "Regression". Untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinearitas dalam model regresi, maka kita cukup memperhatikan tabel output "Coefficients". Adapun pembahsannya dapat dilihat pada interpretasi berikut.
Interpretasi Output Uji Multikolinearitas Tolerance dan VIF
Sekangan saatnya kita untuk menginterpretasi atau menafsirkan hasil output SPSS di atas. Seperti yang sudah saya jelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas ini, dapat dilakukan dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF. Berdasarkan tabel output "Coefficients" pada bagian "Collinearity Statistics" diketahui nilai Tolerance untuk variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) adalah 0,394 lebih besar dari 0,10. Sementara, nilai VIF untuk variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) adalah 2,537 < 10,00. Maka mengacu pada dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolineritas dalam model regresi.
Catatan: jika jumlah variabel independent (X) yang digunakan dalam analisis regresi hanya ada 2 buah, maka otomatis hasil Tolerance dan VIF untuk kedua variabel tersebut akan bernilai sama.
Tips Tambahan: solusi alternatif untuk mengatasi gejala multikolinearitas dalam model regresi antara lain:
Demikian artikel pembahasan mengenai cara melakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menggunakan program SPSS versi 21 semoga bermanfaat dan terimakasih. Pada artikel berikutnya akan dibahas mengenai Tutorial Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser SPSS
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021
Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas dalam model regresi, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: (1) Melihat nilai korelasi antar variabel independent. (2) Melihat nilai condition index dan eigenvalue. (3) Melihat nilai tolerance dan variance inflating factor (VIF). Dalam kesempatan kali ini kita akan memprektekkan cara melakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menggunakan program SPSS.
Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Multikolinearitas (Tolerance dan VIF)
Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap uji statistik yang dilakukan pasti ada dasar pengambilan keputusannya. Adapun dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas dengan Tolerance dan VIF adalah sebagai berikut:
Pedoman Keputusan Berdasarkan Nilai Tolerance
- Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi.
- Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam model regresi.
Pedoman Keputusan Berdasarkan Nilai VIF (Variance Inflation Factor)
- Jika nilai VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi.
- Jika nilai VIF > 10,00 maka artinya terjadi multikolinieritas dalam model regresi.
Catatan: kedua dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas di atas akan menghasilkan kesimpulan yang sama (tidak akan bertentangan).
Contoh Kasus Uji Multikolinearitas dalam Model Regresi
Sebagai contoh, kita akan mendeteksi apakah ada gejala multikolinearitas untuk model regresi pengaruh Motivasi (X1) dan Minat (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y). Adapun data penelitian yang akan kita uji dapat dilihat pada gambar tabel di bawah ini.
[Download Data excel, Input-Output SPSS]
Keterangan: data variabel motivasi dan minat di peroleh dari penyebaran kuesioner, sementara data variabel prestasi belajar diperoleh dari nilai ulangan. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 orang siswa.
Selanjutnya, kita masuk kebagian langkah-langkah melakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF menggunakan program SPSS. Adapun urutan langkah-langkah tersebut dapat anda simak pada pembahasan di bawah ini.
1. Persiapkan data tabulasi untuk masing-masing variabel penelitian yang akan di uji. Buka program SPSS, lalu klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian Name tuliskan Motivasi, Minat dan Prestasi, pada bagian Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Motivasi (X1), Minat (X2) dan Prestasi (Y), pada bagian Measure ubah menjadi Scale. Abaikan pilihan lainnnya, maka tampak dilayar.
3. Selanjutnya, dari menu SPSS pilih menu Analyze, kemudian submenu Regression, lalu pilih Linear...
4. Muncul kotak baru dengan nama "Linear Regression", selanjutnya masukkan variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) pada kotak Independent(s): lalu masukkan variabel Prestasi (Y) pada kotak Dependent: kemudian pada bagian "Method" pilih Enter, lalu klik Statistics...
5. Dilayar akan muncul tampilan dialog "Linear Regression: Statistics". Aktifkan pilihan dengan cara mecentang (v) pada Covariance matrix dan Collinierity Diagnostics. Abaikan pilihan lain atau biarkan tetap defauld kemudian klik Continue
6. Terakhir klik Ok, maka muncul output SPSS dengan judul "Regression". Untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinearitas dalam model regresi, maka kita cukup memperhatikan tabel output "Coefficients". Adapun pembahsannya dapat dilihat pada interpretasi berikut.
Interpretasi Output Uji Multikolinearitas Tolerance dan VIF
Sekangan saatnya kita untuk menginterpretasi atau menafsirkan hasil output SPSS di atas. Seperti yang sudah saya jelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas ini, dapat dilakukan dengan cara melihat nilai Tolerance dan VIF. Berdasarkan tabel output "Coefficients" pada bagian "Collinearity Statistics" diketahui nilai Tolerance untuk variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) adalah 0,394 lebih besar dari 0,10. Sementara, nilai VIF untuk variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) adalah 2,537 < 10,00. Maka mengacu pada dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolineritas dalam model regresi.
Catatan: jika jumlah variabel independent (X) yang digunakan dalam analisis regresi hanya ada 2 buah, maka otomatis hasil Tolerance dan VIF untuk kedua variabel tersebut akan bernilai sama.
Tips Tambahan: solusi alternatif untuk mengatasi gejala multikolinearitas dalam model regresi antara lain:
- Melakukan alternatif uji lain untuk mendeteksi gejala multikolinearitas. (seperti: uji korelasi, uji condition index dan eigenvalue).
- Melakukan transformasi data (missal: Ln, Log, Lag, dll).
- Mengeluarkan variabel yang berkorelasi tinggi.
- Melakukan outlier terhadap data ekstrim atau jika diperlukan maka boleh menambah sampel baru supaya sebaran data menjadi lebih bervariasi.
Demikian artikel pembahasan mengenai cara melakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menggunakan program SPSS versi 21 semoga bermanfaat dan terimakasih. Pada artikel berikutnya akan dibahas mengenai Tutorial Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser SPSS
VIDEO Cara Uji Multikolinearitas Tolerance dan VIF dengan SPSS *UPDATE[Kata Kunci Pencarian: Uji Multikolinearitas dengan Melihat Nilai Tolerance dan VIF SPSS, Cara Melakukan Uji Multikolinearitas dengan Program SPSS, Langkah-langkah Melakukan Uji Multikolinearitas, Tutorial Uji Multikolinearitas dengan Software SPSS | Img: Dokumen hasil olah data dengan bantuan program SPSS versi 21]
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021
Selamat mencoba.. jangan lupa tinggalkan jejaknya kawan?
BalasHapusterima kasih, Pak Sahid.
HapusSaya sangat terbantu
Salam sehat selalu
Saya mau bertanya, apa uji korelasi dan uji multikolinearitas berhubungan?
BalasHapusSoalnya saya menggunakan analisis jalur, dan dalam pengaplikasiannya di beberapa sumber dilakukan uji korelasi antar variabel bebasnya, tetapi dilakukan regresi juga. Dan setelah saya lakukan pengujian korelasi, hasilnya terdapat korelasi, tetapi ketika saya uji multikol juga lulus uji multikol. Apakah dengan kondisi seperti ini analisis dapat dilakukan lebih lanjut?
boleh dilanjutnya ketahap berikutnya mas.. analisis jalur sebetulnya masuk dalam pengembangan analisis regresi
Hapusgan sya mau tanya, sya lg mengerjakan skripsi sebenanrynya sudah bisa dikatakan selesai tapi hanya kurang 1 gambar analisis uji asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas. nah klo uji normalitas bisa diuji dgn p-plot, uji heterokesdastisitas dgn scatterplot nah klo uji multikolineasritas ini pke apa ya ? sya udh cari sana sini tp msh blm nemu jawabannya jg, terimakasih :)
BalasHapusmaaf pak setahu saya tidak ada gambar untuk menunjukkan adanya gejala multikolinearitas.. yang paling populer ya ini memakai metode VIF dan Tolerance
Hapusbang apakah ada rujukan buku dari artikel ini?terima kasih
BalasHapusAda pak.. bukunya Imam Ghozali cek disini pak
HapusDaftar Rujukan
Selamat siang Pak, artikel-artikel bapak sangat beranfaat. Saya mau tany pak. Kalau penelitian saya menggunakan variabel x kebiasaan membaca dan dukungan orang tua terhadap y hasil belajar. Apakah saya harus menggunakan ketiga uji asumsi klasik : mutikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autolinieraitas? Mohon penjelasan dan sumber buku atau artikelnya Pak. Terimaksih banyak
BalasHapusPakai Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas dan Uji Heteroskedastisitas aja mbak.. sedang uji Autokorelasi tidak diperlukan karena bukan data time series
HapusUntuk suber rujukan yang saya pakai dapat dilihat disini Daftar Rujukan
terima kasih sangat membantu penelitian saya
BalasHapusSama-sama mas..senang bisa membantu
HapusKalau nilai tolerance kurang dari 10 dan VIF lebih dari 10 (terjadi problem multikolonieritas),solusinya gimana mas?
BalasHapuslakukan transformasi data terlebih dahulu pak jika terjadi masalah multikolinearitas
HapusMau tanya Mas, transformasi data nya pakai LN atau lag? Kemudian varianel yg datanya ditransformasi itu semua variabel atau hanya yg tidak lolos VIF nya? Terima kasih
Hapusjika dengan transformasi data sekalipun masih tetap ada gejala multikolinearitas.. maka coba tambah data baru mbak
HapusMaksud data baru yg kayak gimana kk
Hapusuntuk uji multikolinearitas pada analisis cluster, bagaimana ya pak? dalam analisis cluster tidak ada variabel dependent ...
BalasHapusPAK..BAGAIMANA KALAU HASIL DARI UJI MULTIKOL NILAI VIF NYA LEBIH DARI 10?? ADA GAK CARA LAIN AGAR BISA DIPEROLEH NILAI KECIL DARI 10?
BalasHapuslangkah pertama coba lakukan transformasi data terlebih dahulu pak
Hapussaya sudah mentransformasi data, mengubah ke LN. tapi hasil VIF nya tetap >10. kalau seperti itu gimana ya?
HapusSaya ingin bertanya mengenai penelitian saya yg menggunakan 3 variabel . Dimana x1 dan y berhubungan sementara x2 dengan y tidak berhuhungan. Namun ketika x1, x2 dan y dianlisis sekaligus dgn regresi berganda terdapat hubungan. Apakah ini diakibatkan sumbangsih x1 kpd x2 ? Padahal saya sudah melakukan uji multikolinearitas dang variabel x1 x2 tdk berhubungan
BalasHapusMaaf pak mau tanya,hasil uji heterokesdastisitas dgn scatterplot hasilnya tidak menyebar kiri dan ke kanan ,cm d tengah dn sdkit skli,itu bagaimana pak lanjutannya?
BalasHapusmemang para pakar statisitk pun juga berbeda pendapat masalah hasil uji heteroskedastisitas denga scatterplot.. oleh karena itu pakai Uji Heteroskedastisitas dengan metode Glejser biar lebih pasti dan mendukung hasil uji sebelumnya
HapusSelamat malam pak, apabila nilai tolerance 1,000 apakah dapat disimpulkan tidak terjadi multikoloneritas juga pak?
BalasHapusMalam.. biasaya angka 1,000 itu muncul jika data penelitian terdiri dari 1 variabel independent atau X pak.. jika demikian maka uji Multikolinearitas tidak perlu dilakukan.. karena uji Multikolinearitas adalah untuk variabel independen Ganda
HapusPak saya sama kjadianya sprti ini. Dan ujinya sama kyak contoh yg bapak buat tpi nilainya saya 1000 u tolerance dan vif nya jga.tlong pak bantu say
Hapusselamat sore pak, saya mahasiswa salah satu univ negeri di surabaya, saya sdg mengerjakan skripsi saat ini. saya ingin bertanya, apabila pd uji multikol salah satu variabel saya hasil t nya -1,800 sdgkn nilai VIF nya 1.175 apakah ada multikolinearitas pd variabel tersebut? karena pd uji t saya, variabel trsbt hasilnya tdk berpengaruh pd variabel Y, bagaimana solusinya? terima kasih, mohon bantuannya
BalasHapuspak saya punya 4 variabel tetapi pas diposting kenapa cuma 3 variabel ya
BalasHapusTiga variabel di atas adalah sebagain contoh saja pak dalam kasus uji multikolinearitas. jika bapak punya 3 variabel x dan satu variabel y maka. caranya mengolahnya pada spss sebagaimana langkah-langkah uji multikolinearitas di atas pak
HapusPak saya sudah coba uji multikolinearitas sebelum analisis cluster. Variabel yang sy masukkan adalah X1, X2, X3, s.d X17. Hasilnya semua variabel memiliki nilai tolerance > 0.10. Namun ada 2 variabel yang memiliki nilai tolerance >0.10 dan memiliki VIF > 10.00. Bagaimana cara interpretasi kasus tsb yah Pak? Apakah dikatakan multikolinier utk 2 kasus tsb? Atau sebaliknya? Terima kasih sblmnya.
BalasHapusterjadi masalah multikolonieritas dengan nilai VIF lebih tingi dari 10, alternatif penyelesaiannya bagaimana?
BalasHapuscoba lakukan transformasi data
HapusTransformasi data itu maksudnya apa pak?
HapusTransformasi data itu adalah merubah data ke bentuk lain pak..salah satunya dengan logaritma
Hapuspak saya ingin menanyakan, kenapa untuk uji multikolenieritas dengan menggunakan dua variabel, nial vif dan tolerance nya sama ya pak ? terimakasih
BalasHapuskarena hanya terdiri dari dua variabel bebas.. kan uji multikolinearitas berguna untuk menguji multi hubungan antara variabel bebas
Hapuspak, itu nilai 0,10 di tolenrane dan di VIF ada nilai 10,00 dari mana? apakah ada kebebasan penentuan nilainya?
BalasHapusyang menentukan nilai 0,10 di tolerance dan vif 10 adalah para pakar statistik.. kita tidak boleh asal menentukan dasar pengambilan keputusan dalam uji uji statistik..mudah-mudahan terjawab
Hapuspak saya mau nanya kalo regresi stepwise gimana ya caranya?
BalasHapusPertanyaan yang bagus mbak sandra. untuk caranya silakan buka : Cara Uji Regresi Berganda Dengan Metode Stepwise
HapusPermisi pak.. Klo nilai vif dan tolerance kedua vriabel independen saya 1,000.. Itu maksudnya gimna pak?
BalasHapusMengingatkan bahwa uji multi = sebih dari sat atau multikolinearitas digunakan sebagai uji asumsi klasik untuk analisis regresi berganda.. angka 1,000 biasanya muncul jika digunakan untuk 1 varibel independent.. coba di cek lagi mbak
HapusAssalamualaikum, Pak. variabel independen saya ada X1,X2,X3,X4,X5 dan Y pada saat setelah proses uji multikolinearitas. hanya 4 variabel saja yang terdabat di tabel "Coeffients" dan ternyata variabel yang ke X3 terdapat di tabel "Exclude Variable" kenapa ya? mohon pencerahan. terima kasih
BalasHapusSalam kenal Pak Sahid,
BalasHapushasil tolerance dan vif saya untuk 2 variabel independen nilainya sama Pak, namun tetap lebih besar dari 0.10 untuk Tolerance dan tetap dibawah 10 untuk VIF. sama persih dengan contoh bapak diatas.
pertanyaan saya, apakah hal ini normal terjadi atau ada yang salah dengan pengujian saya ya pak ?
Pak mau tanya kalau dalam penelitian terjadi multikolinieritas gmna ya pak. Mohon pebjeladanny pak. Soalnya nilai vif nya 11,568
BalasHapuslakukan transformasi data pak
Hapuspak kalau semua variabe saya (ada 3) terkena multiko harus diapain ya agar bisa lanjut ke tahap autokorelasi dst.
BalasHapuslakukan transformasi data ke bentuk log atau ln
Hapusmalam pak, mau tanya yg ditransformasi itu data yang terjadi multikolinearitas saja atau semuanya?
HapusDalam hal ini ada perpedaan pendapat mbak.. ada yang semuanya ada juga yang hanya variabel yang terjadi gejala multikolinearitas.. kalau saya cenderung pakai yang ditransformasi semuanya karena supaya data konsisten
Hapusterima kasih...sangat membantu
BalasHapusTerimakasih ya..
Hapuspermisi pak mau tanya, data saya jika di uji menggunakan glejser tidak terdapat hetero tetapi jika di uji menggunakan spearman terdapay hetero, itu bagaimana pak ?
BalasHapuspilih salah satu saja pak..
HapusKlo uji multikolinieritas utk VIF hasilnya lbh dari 10 gmn pak
BalasHapusitu artinya terdapat gejala multikolinearitas pak
HapusKalau terdapat multikolinearitas bagaimana? Langkah selanjutnya bagaimana? Terimakasih
BalasHapuscoba lakukan transformasi data
HapusSaya sudah coba lakukan transformasi data tetapi masih terjadi multikol di salah satu variabel, solusinya gimana ya pak? makasih
HapusOwh masih terjadi gelaja multikolinearitas ya pak..kalau begitu mau tidak mau data harus dilakukan outlier pak
HapusData outlier mksudnya gmn ya pak..?
HapusSoalnya data saya stelah di transformasi masi ttap multikol juga
pak adakah cara2 penanggulangan jika terjadi multikol??
BalasHapusCoba lakukan transformasi data lalu lakukan uji multikolinearitas kembali
Hapusdalam uji multikolinieritas dan heteroskedastisitas apakah bisa mengambil hanya sebagian dari sampel atau harus kita uji semuanya? misal menebar questioner 100 yg diuji cm 30. terimakasih
BalasHapusSebaiknya di uji untuk seluruh sample penelitian pak
Hapuspak tanya, saya punya 1 variabel yg nilaix konstan, saat melakukan uji multikolonieritas, data tsb dikeluarkan. bagaimana penjelasannya ya?
BalasHapusmaksudnya dikeluarkan??
Hapuspagi pak, trimakasih artikelnya sangat membantu.
BalasHapuspenelitian sy x1,x2,x3 dengan y. x1,x2 aman utk multiko nya tapi tolerance x3 dan VIF x3 hasilnya 1,000. apa sy bs lanjut utk uji selanjutnya? trims
bisa mbak.. coba lakukan transformasi data mbak, supaya hasilnya bisa lolos multikolinearitas
HapusMaaf Menggangu Pa'
BalasHapusbgm Caranya menyelesaikan Soal seperti gambar dibawah ini, Mohon Bantuannya Pa'
Variabel Dependen
Kategori 1 Kategori 2 Jumlah
Veriabel f % f % f %
independen
Kategori 1
kategori 2
jumlah
Salam kenal pak Sahid Raharjo, saya Wildha mahasiswa dari Salatiga. pak saya mau bertanya, penelitian saya menggunakan 5 variabel x dan 1 variabel y. setelah di uji multikolinearitas, ternyata ada 1 variabel x yang memiliki nilai tolerance < 0.1 dan VIF > 10, maka bagaimana perlakuannya pak? terimakasih sebelumnya.
BalasHapusjika salah satu atau semua variabel terjadi masalah multikolinearitas maka sebaiknya di coba dulu dengan transformasi data mbak mudah-mudahan bisa terselesaikan masalahnya
Hapusterimakasih pak artikelnya sangat membantu, pak mau tanya apakah kalau data timeseries uji multikol tidak lulus tidak masalah pak? dan apa ada rujukannya pak? terimakasih
BalasHapusSetau saya harus tetap lolos pak, sebab uji multikolinearita adalah salah satu bagian dari uji asumsi klasi.. sebagaimana yang kita ketahui bahwa sebelum data di analisis menggunakan regresi linear berganda maka data tersebut harus lolos uji multikolinearitas
HapusPak rumus untuk menghitung nilai tolerancenya secara manual bemana ya pak ?
BalasHapusUntuk rumus uji multikolinearitas secara manual..coba mas pelajari pada bukunya prof sugiyono atau arikunto
Hapuspak sy tanya, model analisis sy yaitu analisis path dan model regresinya linear sederhana apakah benar melalukakan uji mulitikolinearitas, heteroskedastisitas dan uji normalitas? lalu apakah melakukan post test itu tetap menggunakan uji reliabitas dan validitas? makasih pak
BalasHapusPak, mau tanya kalau variabel independentnya ada 3 (minat, disiplin, cara bljr) setelah keluar outputnya di coeffivients yg muncul kok cuma disiplin dan cara ? Mohon petunjuknya
BalasHapusWaktu analisis data dengan SPSS, muncul kotak dialog linear regression ketiga variabel (semua variabel) dimasukkan ke kolom independent
Hapuspak, saya sudah uji t uji f dan uji normalitas hasilnya normal tpi pada saat uji multikol ini hanya satu yg memenuhi syarat, nilai toleran kurang dari 0,01 dan VIFnya lebih dari 10, sblmnya juga saya sudah transform data mnggunakan ln dan lag, bagaimana ya pak/ terimakasih
BalasHapusjika sudah begitu maka coba lakukan outlier mbak
HapusPak mau tanya, jika nilai tolerance lebih dari 0,10 tetapi nilai VIFnya lebih dari 10 itu gmna terjadi multi atau tidak?
BalasHapuspak mau tanya. penelitian saya terjadi gejala multikolinearitas, sudah saya coba transformasi data tpi tetap nilai VIF lebih dr 10. solusinya gimana ya pak?
BalasHapuscoba outlier data penelitian mbak
HapusSelamat siang pak, mau nanya. Penelitian saya ada 2 variabel dummy. Setelah di dummy, dimoderasikan dengan variabel lain. Lalu hasil moderasinya didummy kembali. Setelah itu, dilakukan uji regresi. Hasilnya 2 variabel saya yang sebelum di moderasi masuk dalam exclude variabel. Nah apakah variabel saya diexclude ini spy tdk terjadi multikolinearitas?
BalasHapuspermisi pak, mau bertanya kalau nilai tolerance dan vif x1, x2 dan x3 berbeda tapi semuanya tidak multikolinieritas, apakah itu tidak apa-apa?
BalasHapusitu tidak masalah mas..karena variabel x nya ada 3..memang nilai vif dan tolerancenya berbeda..nilai vif dan tolerance sama ketika hanya ada 2 variabel x
Hapusterimakasih infonya sangat membantu, saya ingin bertanya apakah bisa terjadi perbedaan hasil antar seri spss (misalnya spss 19 dan spss 24)? karena saya mengalaminya
BalasHapusWaktu saya coba ada perbedaan hasil yakni pada hasil uji normalitas kolmogorov Smirnov saja pak..uji yang lainnya sama pak
Hapusjika begitu, hasil normalitass mana yang harus sya pakai?
HapusSaran saya pakai yang SPSS yang versi 19 saja pak
HapusSelamat malam mas. Saya mau tanya. data saya terkena multikolinearitas, apa boleh saya menggunakan variabel hasil transformasi Cochrane Orcutt untuk mengatasi nya??
BalasHapusMaaf pak saya mau bertanaya saya menguji 7 variab3l tp ada satu variabel yang tidak keluar . Karena tulisannya 'the following variabels are constanta or have missing correlation:X. Itu bagaimana ya pak? Terimakasih
BalasHapusTerimakasih artikelnya sangat membantu, saya mau bertanya data saya terdapat gejala multikol setelah melakukan transformasi menggunakan LN, apakah ada cara lain untuk menyelesaikan masalahnya?
BalasHapusAlternatif lain setelah transformasi data saya kira hanya outlier atau mengurangi data mbak
HapusAssalammualaikum Bapak..
BalasHapusSaya ingin bertanya. Hasil uji multikoleniaritas saya menunjukkan nilai tolerance kedua VB sama2 0,635 (>0,01) dan nilai VIF kedua VB sama2 1.575 (<10). Kalo berdasarkan data tersebut artinya tidak ada multikolineritas kan pak? tapi koefisien korelasi pearson kedua variabel kuat yaitu 0,604. Apakah data saya memenuhi syarat multikolinearitas?
Selanjutnya, ketika saya mencari peranan kedua VB secara bersama-sama thdp VT hasilnya signifikan (p <0,05), namun ketika saya mencari peranan masing-masing VB thdp VT menjadi tidak signifikan (p=0,133 dan p=0,157). Apakah hal tersebut terjadi karena kuatnya koefisien korelasi kedua VB? tapi kan nilai tolerance dan VIF tidak menunjukkan multikoleniaritas?
Mengapa bisa terjadi demikian?
Mohon masukan dan solusinya pak...
Terima kasih.
*Wa'alaikumsalam..iya berdasarkan hasil tersebut tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Hapus*bersama-sama berpengaruh sementara secara partial tidak berpengaruh..itu wajar pak..analogi sederhananya: 1 orang mendorong mobil tidak kuat..sementara 2 orang menjadi kuat
Terimakasih pak, sangat membantu sekali dalam pengolahan data skripsi saya. Mau tanya pak, di buku ghozali kan ada coefficient correlations itu apakah juga digunakan untuk melihat multikolonieritas ? Untuk tabel tolerance dan vif sudah menyatakan tidak ada multi. Tetapi, pada tabel covariances X3 terhadap X3 nilainya 4,594 apakah terdapat multikolonieritas pak ? Ataukah saya hanya menganalisis nilai tolerance dan vif nya saja. Mohon pencerahannya pak, terimakasih.
BalasHapusSama-sama..cukup melihat nilai tolerance dan ViF sudah cukup kok untuk mendeteksi apakah terdapat multikolinearitas atau tidak
HapusTerimakasih pak atas solusinya, semoga bermanfaat trus ya pak :-)
Hapusiya mbak.. terimakasih
Hapusapakah pada moderasi, variable moderassinya dimasukkan jga, atau hanya variable independennya saja?
BalasHapusTermasuk variabel moderasi pak
HapusPak mau tanya, kalo hasil nilai Tolerance dan VIP masing2 variabel berbeda itu kenapa yah pak? trus solusiny bgmana
BalasHapusNilai Tolerance dan VIF berbeda untuk masing-masing variabel X itu tidak masalah mbak yang penting tidak terjadi gejala multikolinearitas.. Kenapa berbeda? biasanya karena jumlah variabel X lebih dari 2 mbak dan itu bukan sebuah masalah dan tidak perlu solusi ya..hehe
Hapuspak, saya mau tanya, untuk mencari nilai dari setiap variabel itu rumus nya apa yah pak ,selain yang langsung dikeluarkan oleh SPSS, sehingga kita tau bahwa data tersebut terjadi multikolonieritas atau tidak?
BalasHapusmaksudnya mencari nilai variabel bagaimana? jika data mbak berupa jawaban responden maka tinggal pakai skor total jawaban responden untuk masing-masing variabel
Hapuskalau ada salah satu variabel yang vif nya 10,8 apa termasuk terkena multikolinearitas ya? sudah saya coba transform dg log dan ln tapi hasilnya malah vif nya lebih besar dari sebelumnya.. bagaimana solusinya ya?
BalasHapusjika demikian coba lihat korelasi antar variabel bebas..jika nilai korelasi > 0,8 maka memang hasilnya terjadi multikolinearitas.. solusinya mengeluarkan variabel tersebut
HapusSANGAT MEMBANTU DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI SAYA, TERIMAKASIH BANYAK SEMOGA SELALU DISUKSESKAN AMIN
BalasHapusAamiin...terimakasih... Semoga sukses dan lancar untuk penelitian anda
HapusNilai perbandingan 0.10 dan 10.00 itu dari mana yah? Apa itu rumus bawaaan??
BalasHapusiya, dasar pengambilan keputusan ini sudah rumus. lihat di buku-buku yang membahas tetang uji multikolinearitas dengan VIF dan Tolerance
Hapusasalamualaikum pak saya mau nanya, skripsi saya kan metode nya webqual dan ipa, nah di ipa ini ada kuesioner kinerja sama harapan itu kedua nya perlu diuji asumsi klasik atau hanya kinerja nya saja yang diuji?
BalasHapusWa'alaikumsalam. keduanya perlu di uji asumsi klasik sebagaimana persamaan regresinya mbak
Hapusoke terimakasih pak..
HapusSama-sama mbak. semoga sukses untuk analisis statistiknya
HapusSelamat pagi pak, saya mau bertanya variabel independen saya berjumlah 4 tapi dalam uji multikolinieritas hanya muncul 3 saja, cara mengatasi bagaimana ya?
BalasHapusKalau bapak amati apakah ada yang aneh atau janggal dari data yang bapak input ke SPSS? karena sebenarnya bisa kok untuk 4 variabel independent menggunakan uji multikolinearitas ini
HapusSaya mau nnyk pak kalau nilai vif nya sama tolerance nya 1.000 tp dia dua variabel gimana itu bisa dikatakan ada multikinieritas atau tidak? Mohon bantuannya.
BalasHapusPenelitian anda menggunakan berapa variabel X atau variabel independent?
HapusPak variabel x sya ada 5 yg 2 itu terdapat multikol dg vif 11,25 dan 14,02 sudah saya tranaform tp tetep , sudah saya outlier tp datanya aman tdk ada outlier.. cara mengatasinya bagaimana pak?
HapusAssalamualaikum pak, saya mau tanya. Punya saya ada 3 variabel dan hasil dari uji multikolinieritas nilai tolerance sama vif nya sama itu tidak masalah pak? Atau tidak terjadi signifikan? Atau bagamaimana pak?
BalasHapusJawaban dari bapak sangat membantu skripsi sayaa, terimakasih pak.
wa'alaikumsalam. tidak apa apa kok mbak nilainya sama asal tidak terjadi gejala multikolinearitas sebagaimana dasar pengambilan keputusan di atas
Hapusassalamualikum.,pak saya mau tanya bagaimna cara mengatasi gejala multikolinearitas ya pak.,
BalasHapusWa'alaikumsalam. dalam artikel di atas sudah ada penjelasan cara mengatasi gejala multikolinearitas dalam model regresi. salah satunya dengan transformasi data
HapusKalo misal di uji hipotesis uji t nilai contanstnya atau nilai variabel y nya itu hasilnya minus ? Apakah benar atau salah pak?
BalasHapusbenar dan wajar kok mbak. dalam hal nilai constanta negatif maka nilai tersebut tidak perlu di artikan. anda langsung fokus pada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
HapusBaik bapak terimakasih .
BalasHapusSama-sama semoga sukses dan lancar untuk penelitiannya
Hapusmau bertanya, saya kan pakai 3 variabel x apakah nilai ketiganya harus sama atau bisa berbeda asal memenuhi ketentuan nilai tolerance dan VIF-nya? saya sudah coba, tapi ketiganya beda-beda dan tidak sesuai nilai tolerance dan VIF-nya
BalasHapusKalau pakai 3 variabel X maka nilainya akan berbeda. itu wajar sekali kok. kalau pakai dua variabel X pasti nilai tolerance dan VIF sama. jadi itu bukan sebuah kesalahan. silahkan lanjut
HapusAssalamualaikum Wr. Wb.
BalasHapusBegini pak, penelitian saya ini menggunakan 4 variabel x dan 1 variabel y. Sebelumnya data tsb telah saya transform menggunakan "sqrt" dan saya gunakan data outlier untuk mengatasi uji normalitas. Tetapi setelah saya lanjutkan ke uji multikol ada 1 variabel yg tidak lulus uji multikol. Variabel tsb memiliki nilai toleransi 0,92 dan VIF 10.881. Apakah saya harus melakukan tranform lagi pak atau ada cara lain untuk mengatasi multikol ini pak?
Wa'alaikumsalam. saran saya coba deteksi gejala multikolinearitas dengan uji korelasi atau uji condition index dan eigenvalue
HapusAssalamualaikum pak, Maaf pak mau tanya kalo variabel masuk ke tabel excluded variabel tersebut perlu di hapus dari model penelitian ga pak. Terimakasih
BalasHapusWa'alaikumsalam. sebaiknya dikeluarkan dari model regresi
HapusAssalamualaikaum wr wb.
BalasHapusPak saya mau tanya dan mohon untuk dibalas. penelitian saya menggunakan variabel intervening (X1 X2 Z Y), untuk uji multikolinieritas sendiri seperti apa pak?
Apakah perlu 2 kali antara
X1 X2 terhadap Z , dan
X1 X2 terhadap Y
atau seperti ini pak?
X1 X2 terhadap Z, dan
X1 X2 Z terhadap Y??
atau seperti apa pak yang benar?
terima kasih banyak.saya menunggu jawabannya :)
Iya dua kali pak. seperti persamaan kedua yang anda tulis di atas.
HapusAssalamualaikum,pak saya mau nanya.
BalasHapusSaya mempunyai 5 variabel independen dan satu variabel dependen, setelah di uji hasil dari coefficient hanya ada 4 variabel independen,dan satunya berada di excluded variabel.
Terima kasih pak sebelumnya
Assalamualaikum Pak Sahid,
BalasHapusPada Matrik Korelasi di Uji Multikolinearitas hasil nilai korelasinya ada yang positif dan ada yang negatif. Dan nilai positif atau negatif itu benar. Yang saya tanyakan mengapa bisa terjadi hasil positif maupun negatif?
Terima kasih.
Wassalamualaikum.
Assalamualikum pak, seblumnya trima kasih krn semua artikel bapak benar" bermanfaat.
BalasHapusSaya mau tanya,dalam uji penelitian saya menggunakan uji muktikolinearitas, uji heterokesdastisitas model glejser dan uji hipotesis parsial. Nah dalam uji multikolinearitas ini kan ada nilai T hitung nya, apakah nilai t hitung tersebut sma dengan nilai t hitung pada uji parsial ?
Dalah hasil output saya, nilai t hitung dalam multikolinearitas tidak sama dengan nilai t hitung yg ada pada uji hipotesis parsial, tapi nilai t hitung multikolinearitas ini sma dengan t hitung yg da pada hetero glejser saya pak, apakah itu benar atau slah pak ? Mohon bantuan nya🙏🙏
Sebagian pakar ada yang menggunakan patokan dengan nilai Tolerance 0,2 dan VIF 5.. itu berdasarkan apa ya? Apakah ada syarat tertentu untuk bisa menggunakan patokan tersebut?
BalasHapusPermisi pak, mau bertanya..
BalasHapusSebenarnya nilai unstandardized atau nilai residual itu maksudnya apa ya? Kenapa pada Uji Normalitas dan Uji Heteroskedasitias menggunakan nilai residual dan nilai absolut residual untuk variabel dependennya? dan kenapa Uji Multikolinearitas tidak menggunakan nilai residual? atau seharusnya Uji Multikolinearitas itu menggunakan nilai residual juga untuk variabel dependennya?
Terima Kasih Pak..
Permisi pak mau tanya..
BalasHapusKenapa pada Uji Multikolinearitas tidak menggunakan nilai residual (Uji Normalitas) atau absolut residual (Uji Heteroskedasitas) untuk variabel dependennya? Sebenarnya arti dari nilai residual itu apa ya pak?
Terima Kasih Pak.
Pak.. sy mau tanya skrg sy lg pake metode stepwise, X sy ad 4. Nah krn stepwise kan ad include n exclude gt kan tp kok byk ad ad variabel yg sama dg hasil tolerance n ViF ny berbeda. Sy jd bingung yg di pake angka yg mana.
BalasHapusPak.. saya kan lg kerjain metode stepwise dg X sy ad 4
BalasHapusKl di stepwise kan ad muncul include n exclude, jd ad bbrp variabel yg sama kok muncul angka ny berbeda, kl ky gt sy hrs pake angka yg mana?
apakah dalam uji multikoliniritas ada batas maximum nilai tolerance? lalu jika hasil nilai tolerance menunjukkan hasil lebih dari 0,90, kesimpulannya gimna ya? jika boleh-saja apakah ada penyataan yang mendukung?
BalasHapusAssalamualaikum misi pak jika tolerance dan vif tidak terjadi gejala multikolinearitas tetapi lower blind hasilnya minus itu gapapa?
BalasHapusTerimakasih
Assalamualaikum,pak saya mau nanya.
BalasHapusSaya mempunyai 3 variabel independen dan satu variabel dependen, setelah di uji hasil dari coefficient hanya ada 2 variabel independen,dan satunya berada di excluded variabel.
Terima kasih pak sebelumnya
Assalamualaikum pak, jumlah variabel x saya ada 4. Nilai toleransi ada 2 variabel x yang nilainya diatas 0,10 dan ada yang dibawah 0,10. Begitupun dg nilai VIP ada 2 var x yang diatas 10,00 dan ada yang dibawah 10,00.itu gimana pak
BalasHapusAssalamualaikum pak, jumlah variabel x saya ada 4. Nilai toleransi ada 2 variabel x yang nilainya diatas 0,10 dan ada yang dibawah 0,10. Begitupun dg nilai VIP ada 2 var x yang diatas 10,00 dan ada yang dibawah 10,00.itu gimana pak
BalasHapusAssalamualaikum pak, jumlah variabel x saya ada 4. Nilai toleransi ada 2 variabel x yang nilainya diatas 0,10 dan ada yang dibawah 0,10. Begitupun dg nilai VIP ada 2 var x yang diatas 10,00 dan ada yang dibawah 10,00.itu gimana pak
BalasHapusAssalamualaikum pak, jumlah variabel x saya ada 4. Nilai toleransi ada 2 variabel x yang nilainya diatas 0,10 dan ada yang dibawah 0,10. Begitupun dg nilai VIP ada 2 var x yang diatas 10,00 dan ada yang dibawah 10,00.itu gimana pak
BalasHapusmalam pak, untuk nilai di kolom "tolerance" apa harus sama semua? 🙏🙏
BalasHapusselamat siang, izin bertanya pak. PAda data saya mengalami multikolinieritas kemudian saya melakukan transformasi. Yang ingin saya tanyakan, untuk melanjutkan uji asumsi selanjutnya apakah menggunakan data sebelum atau sesudah transformasi ya pak? terimakasih
BalasHapusSelamat siang, izin bertanya pak. Data saya mengalami multikolinieritas kemudian saya melakukan tranformasi Ln. Yang ingin saya tanyakan, untuk melakukan uji asumsi selanjutnya dan untuk uji regresi linier berganda serta pemodelannya apakah menggunakan data sebelum atau sesudah dilakukan transformasi ya pak?
BalasHapusTerimakasih
Mas mau nanya dong..
BalasHapusJika nilai tolerance saya lebih kecil dari 0.10 sementara untuk nilai VIF saya lebih besar dari 10.00. untuk kasus ini apakah bisa disebutkan ada gejala multikoneritas?
Kang,saya mau bertanya..
BalasHapussaya sedang melakukan penelitian skripsi, variabel X nya hanya 1 dan variabel Y nya ada 2, serta ada 2 variabel kontrol, dengan data time series..
kalau dengan variabel ini saya harus melakukan uji multikolinearitas tidak kang?
terimakasihh
Terima kasih banyak pak sangat membantu. Perkenalkan saya Isnawatul, mahasiswa semester 4 di UIN SATU Tulungagung. Mohon ijinnya untuk menjadikan artikel ini sebagai sumber untuk pembuatan video tentang materi ini. Terimakasih.
BalasHapusTerima kasih banyak pak sangat membantu. Perkenalkan saya Isnawatul, mahasiswa semester 4 di UIN SATU Tulungagung. Mohon ijinnya untuk menjadikan artikel ini sebagai sumber untuk pembuatan video tentang materi ini. Terimakasih.
BalasHapusApakah uji multikoleniritas menggunakan metode grafik dan diagram? Mohon bimbingannya
BalasHapusIzin bertanya pak...penelitian saya menggunakan 3 variabel x dan 1 variabel y
BalasHapusSetelah saya lakukan uji multikoloniaritas, nilai VIF di tiap variabelnya berbeda pak..
Kira" itu kesalahannya ada dimana ya pak.?
blog favorit saya gan, tiap ada pengerjaan spss, saya sering blog ini spssindonesia.com, semoga bermanfaat bagi siapa saja terutama mereka yang sedang bikin skripsi..
BalasHapus