Cara Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS Lengkap
Cara Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS Lengkap | Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam analisis statistik paramertik, data berdistribusi normal adalah suatu keharusan sekaligus merupakan syarat mutlak yang harus terpenuhi. Adapun jika di dapati data tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis statistik non parametrik.
Salah satu cara untuk mendeteksi kenormalan sebuah data dapat dilakukan dengan teknik shapiro wilk. Uji shapiro wilk pada umumnya dipakai untuk sampel yang jumlahnya kecil (kurang dari 50 data). Sementara, untuk jumlah sampel besar (lebih dari 50 data) maka uji normalitas menggunakan teknik kolmogorov smirnov.
Contoh Kasus Uji Normalitas Shapiro Wilk dalam Penelitian
Dalam contoh kasus kali ini, kita akan menguji kenormalan data hasil belajar siswa pada dua kelompok sampel yang tidak berpasangan. Adapun data hasil belajar siswa untuk kedua kelompok tersebut dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Keterangan: anggota kelompok A sebanyak 6 orang siswa, sementara anggota kelompok B sebanyak 5 orang siswa. Karena jumlah masing-masing sampel untuk kelompok A dan kelompok B kurang dari 50 siswa, maka uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik shapiro wilk.
Selanjutnya, karena jumlah sampel untuk kedua kelompok tersebut berbeda (yakni 6 dan 5), maka sebelum kita melakukan proses penginputan data ke program SPSS, terlebih dahulu kita perlu memodifikasi susunan data tabulasi hasil belajar siswa tersebut sekaligus membuat pengkodean data untuk kelompok A dan kelompok B. Adapun susunan data tabulasi hasil belajar siswa setelah di modifikasi dan ditambah pengkodean untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut.
[Download data excel-input output SPSS lengkap]
Keterangan: hasil belajar siswa pada kelompok A diberi kode 1 dan hasil belajar siswa pada kelompok B diberi kode 2.
Cara Melakukan Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS
1. Buka lembar kerja SPSS, lalu klik Variable View. Pada bagian ini, kita akan mengisi properti variabel dengan ketentuan sebagaimana gambar berikut ini.
Properti variabel pertama “Hasil Belajar”, maka isikan:
Name tuliskan Hasil
Type pilih Numeric
Width pilih 8
Decimals pilih 1(karena data hasil belajar berupa angka pecahan desimal)
Label ketikan Hasil Belajar
Value pilih None
Missing pilih None
Columns pilih 8
Align pilih Right
Measure pilih Scale
Role pilih Input
Properti variabel kedua “Kelompok”, maka isikan:
Name tuliskan Kelompok
Type pilih Numeric
Width pilih 8
Decimals pilih 0
Label ketikan Kelompok
Klik kolom None pada “Values” hingga muncul kotak dialog “Value Label", pada kotak Value isikan 1 dan pada kotak Label isikan Kelompok A, lalu klik Add. Tampak dilayar.
Kemudian, isi kembali pada kotak Value dengan angka 2 dan pada kotak Label tuliskan Kelompok B, lalu klik Add. Tampak di layar
Jika sudah benar selanjutnya klik Ok
Missing pilih None
Columns pilih 8
Align pilih Right
Measure pilih Nominal
Role pilih Input
Jika proses mengisi properti variabel sudah dilakukan dengan benar, maka tampilan Variable View di SPSS akan tampak seperti gambar berikut ini.
2. Setelah itu, klik Data View, selanjutnya untuk variabel “Hasil” isikan dengan nilai hasil belajar siswa kelompok A lalu di ikuti kelompok B, kemudian untuk variabel “Kelompok” isikan kode kelompok A (1) di ikuti di bawahnya kode kelompok B (2). Tampak di layar.
3. Selanjutnya, dari menu SPSS, klik Analyze – Descriptive Statistics – Explore…
4. Maka muncul kotak dialog “Explore” masukkan variabel Hasil Belajar ke kotak Dependent List, lalu masukkan variabel Kelompok ke kotak Factor List, pada bagian "Display" pilih Both, selanjutnya klik Plots…
5. Maka akan mucul kotak dialog “Explore: Plots”, dari serangkaian pilihan yang ada, berikan tanda centang (v) pada Normality plots with tests, lalu klik Continue. Tampak di layar.
6. Langkah terakhir klik Ok. Maka akan muncul output SPSS. Untuk uji normalitas menggunakan teknik shapiro wilk kita cukup memperhatikan pada tabel output “Test of Normality”
Interpretasi atau Penjelasan Output Uji Normalitas Shapiro-Wilk SPSS
Sebelum kita membuat suatu kesimpulan apakah data hasil belajar siswa pada kelompok A dan kelompok B tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka terlebih dahulu kita perlu mengetahui teori tentang dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas shapiro wilk.
Menurut Singgih Santoso (2014: 191), data dikatakan berdistribusi normal (simetris) dalam uji shapiro wilk jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05.
Adapun tabel output uji normalitas shapiro wilk yang terdapat pada tabel “Test of Normality” adalah sebagai berikut.
Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai df (derajad kebebasan) untuk kelompok A adalah 6 dan kelompok B adalah 5. Maka itu artinya jumlah sampel data untuk masing-masing kelompok kurang dari 50. Sehingga penggunaan teknik shapiro wilk untuk mendeteksi kenormalan data dalam penelitian ini bisa dikatakan sudah tepat. Catatan: jika nilai df lebih dari 50, maka pengambilan keputusan normalitas dilakukan berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel Kolmogorov-Smirnov.
Kemudian dari output tersebut diketahui nilai Sig. untuk kelompok A sebesar 0,770 dan nilai Sig. untuk kelompok B sebesar 0,807. Karena nilai Sig. untuk kedua kelompok tersebut > 0,05, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas shapiro wilk di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa untuk kelompok A dan kelompok B adalah berdistribusi normal.
Setelah itu, jika kita ingin melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui membandingkan antara hasil belajar siswa pada kelompok A dengan kelompok B menggunakan uji independent sample test, maka teknik ini sudah dapat dilakukan, sebab asumsi normalitas data sudah terpenuhi melalui uji shapiro wilk di atas.
Baca Juga: Cara Melakukan Uji Homogenitas dengan SPSS
Demikian materi panduan cara melakukan uji normalitas shapiro wilk dengan bantuan program SPSS versi 21. Selanjutnya jika sekiranya ada masih kurang jelas terkait langkah-langkah uji shapiro wilk dengan SPSS di atas. Saya juga menyediakan panduan untuk uji ini dalam bentuk video dengan kasus sampel data berpasangan dan tidak berpasangan. Adapun video panduan yang dimaksud dapat anda akses melalui link di bahwa ini. Terimakasih atas perhatiannya, semoga panduan ini dapat membantu kelancaran anda dalam menganalisis data penelitian.
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021
Salah satu cara untuk mendeteksi kenormalan sebuah data dapat dilakukan dengan teknik shapiro wilk. Uji shapiro wilk pada umumnya dipakai untuk sampel yang jumlahnya kecil (kurang dari 50 data). Sementara, untuk jumlah sampel besar (lebih dari 50 data) maka uji normalitas menggunakan teknik kolmogorov smirnov.
Contoh Kasus Uji Normalitas Shapiro Wilk dalam Penelitian
Dalam contoh kasus kali ini, kita akan menguji kenormalan data hasil belajar siswa pada dua kelompok sampel yang tidak berpasangan. Adapun data hasil belajar siswa untuk kedua kelompok tersebut dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Keterangan: anggota kelompok A sebanyak 6 orang siswa, sementara anggota kelompok B sebanyak 5 orang siswa. Karena jumlah masing-masing sampel untuk kelompok A dan kelompok B kurang dari 50 siswa, maka uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik shapiro wilk.
Selanjutnya, karena jumlah sampel untuk kedua kelompok tersebut berbeda (yakni 6 dan 5), maka sebelum kita melakukan proses penginputan data ke program SPSS, terlebih dahulu kita perlu memodifikasi susunan data tabulasi hasil belajar siswa tersebut sekaligus membuat pengkodean data untuk kelompok A dan kelompok B. Adapun susunan data tabulasi hasil belajar siswa setelah di modifikasi dan ditambah pengkodean untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut.
[Download data excel-input output SPSS lengkap]
Keterangan: hasil belajar siswa pada kelompok A diberi kode 1 dan hasil belajar siswa pada kelompok B diberi kode 2.
Cara Melakukan Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS
1. Buka lembar kerja SPSS, lalu klik Variable View. Pada bagian ini, kita akan mengisi properti variabel dengan ketentuan sebagaimana gambar berikut ini.
Properti variabel pertama “Hasil Belajar”, maka isikan:
Name tuliskan Hasil
Type pilih Numeric
Width pilih 8
Decimals pilih 1(karena data hasil belajar berupa angka pecahan desimal)
Label ketikan Hasil Belajar
Value pilih None
Missing pilih None
Columns pilih 8
Align pilih Right
Measure pilih Scale
Role pilih Input
Properti variabel kedua “Kelompok”, maka isikan:
Name tuliskan Kelompok
Type pilih Numeric
Width pilih 8
Decimals pilih 0
Label ketikan Kelompok
Klik kolom None pada “Values” hingga muncul kotak dialog “Value Label", pada kotak Value isikan 1 dan pada kotak Label isikan Kelompok A, lalu klik Add. Tampak dilayar.
Kemudian, isi kembali pada kotak Value dengan angka 2 dan pada kotak Label tuliskan Kelompok B, lalu klik Add. Tampak di layar
Jika sudah benar selanjutnya klik Ok
Missing pilih None
Columns pilih 8
Align pilih Right
Measure pilih Nominal
Role pilih Input
Jika proses mengisi properti variabel sudah dilakukan dengan benar, maka tampilan Variable View di SPSS akan tampak seperti gambar berikut ini.
2. Setelah itu, klik Data View, selanjutnya untuk variabel “Hasil” isikan dengan nilai hasil belajar siswa kelompok A lalu di ikuti kelompok B, kemudian untuk variabel “Kelompok” isikan kode kelompok A (1) di ikuti di bawahnya kode kelompok B (2). Tampak di layar.
3. Selanjutnya, dari menu SPSS, klik Analyze – Descriptive Statistics – Explore…
4. Maka muncul kotak dialog “Explore” masukkan variabel Hasil Belajar ke kotak Dependent List, lalu masukkan variabel Kelompok ke kotak Factor List, pada bagian "Display" pilih Both, selanjutnya klik Plots…
5. Maka akan mucul kotak dialog “Explore: Plots”, dari serangkaian pilihan yang ada, berikan tanda centang (v) pada Normality plots with tests, lalu klik Continue. Tampak di layar.
6. Langkah terakhir klik Ok. Maka akan muncul output SPSS. Untuk uji normalitas menggunakan teknik shapiro wilk kita cukup memperhatikan pada tabel output “Test of Normality”
Interpretasi atau Penjelasan Output Uji Normalitas Shapiro-Wilk SPSS
Sebelum kita membuat suatu kesimpulan apakah data hasil belajar siswa pada kelompok A dan kelompok B tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka terlebih dahulu kita perlu mengetahui teori tentang dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas shapiro wilk.
Menurut Singgih Santoso (2014: 191), data dikatakan berdistribusi normal (simetris) dalam uji shapiro wilk jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05.
Adapun tabel output uji normalitas shapiro wilk yang terdapat pada tabel “Test of Normality” adalah sebagai berikut.
Berdasarkan tabel output di atas diketahui nilai df (derajad kebebasan) untuk kelompok A adalah 6 dan kelompok B adalah 5. Maka itu artinya jumlah sampel data untuk masing-masing kelompok kurang dari 50. Sehingga penggunaan teknik shapiro wilk untuk mendeteksi kenormalan data dalam penelitian ini bisa dikatakan sudah tepat. Catatan: jika nilai df lebih dari 50, maka pengambilan keputusan normalitas dilakukan berdasarkan hasil yang terdapat pada tabel Kolmogorov-Smirnov.
Kemudian dari output tersebut diketahui nilai Sig. untuk kelompok A sebesar 0,770 dan nilai Sig. untuk kelompok B sebesar 0,807. Karena nilai Sig. untuk kedua kelompok tersebut > 0,05, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas shapiro wilk di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa untuk kelompok A dan kelompok B adalah berdistribusi normal.
Setelah itu, jika kita ingin melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui membandingkan antara hasil belajar siswa pada kelompok A dengan kelompok B menggunakan uji independent sample test, maka teknik ini sudah dapat dilakukan, sebab asumsi normalitas data sudah terpenuhi melalui uji shapiro wilk di atas.
Baca Juga: Cara Melakukan Uji Homogenitas dengan SPSS
Demikian materi panduan cara melakukan uji normalitas shapiro wilk dengan bantuan program SPSS versi 21. Selanjutnya jika sekiranya ada masih kurang jelas terkait langkah-langkah uji shapiro wilk dengan SPSS di atas. Saya juga menyediakan panduan untuk uji ini dalam bentuk video dengan kasus sampel data berpasangan dan tidak berpasangan. Adapun video panduan yang dimaksud dapat anda akses melalui link di bahwa ini. Terimakasih atas perhatiannya, semoga panduan ini dapat membantu kelancaran anda dalam menganalisis data penelitian.
VIDEO Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS Lengkap[Search: Cara Uji Normalitas Shapiro-Wilk dengan SPSS Lengkap, Langkah-langkah Melakukan Uji Normalitas Shapiro-Wilk menggunakan SPSS, Teknik Uji Shapiro-Wilk dengan Program SPSS versi 21, Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Normalitas Shapiro-Wilk, Interpretasi Penjelasan Output Uji Normalitas Shapiro-Wilk dalam SPSS] – [Referensi: Singgih Santoso. 2014. "Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta: Elex Media Komputindo]
UPDATE DATA: JUM'AT, 19 FEBRUARI 2021
Selamat berkreasi dengan SPSS.. semoga sukses
BalasHapusKlo datanya bngak begini, gimna ya mas caranya. Mohon bantuannya terima kasih
HapusPerlakuan Nilai
Kontrol Negatif 0
0
0
Konsentrasi 50% 11,25
11,15
11,19
Konsentrasi 75% 17,20
16
15,8
Konsentrasi 100% 20,75
19,65
22,04
Kontrol Positif 22,65
22,25
22,8
kak, gimana kalau data dependentnya nya ada dua?
Hapusefektifitas tugas video dalam meningkatkan kelancaran dan perbendaharaan kata.
bagaimana cara menguji normalitasnya?
apakah analisisnya menggunakan regresi atau lainnya? mohon pencerahannya...
kak, gimana kalau data dependentnya nya ada dua?
Hapusefektifitas tugas video dalam meningkatkan kelancaran dan perbendaharaan kata.
bagaimana cara menguji normalitasnya?
apakah analisisnya menggunakan regresi atau lainnya? mohon pencerahannya...
Trimakasih artikelnya sngat membantuu.
BalasHapusSama-sama Mbak Shinta.. jangan bosen mampir sini lagi ya
Hapusmas apa yg mendasari pemilihan suatu metode pengujian karna data saya berubah2 statusnya dgn metode pengujian yg berbeda, bahkan dengan yg sama, namun dalam membaca hasilnya berbeda tabel,misalnya uji validitas berdasarkan hasil uji metode pearson, jika membaca pada tabel correlation maka hasilnya adalah valid, tapi jika membaca pada tabel item total statistics pada kolom corrected item-total correlation (berdasarkan buku spss untuk penelitian) maka hasilnya ada data yg tidak valid
BalasHapusjadi bagaimana cara memutuskan metode apa yg kita pakai....
Saya juga masih mencari kalau soal itu.. dan sampai saat ini belum ketemu.. yang jelas syarat lolos uji validitas dengan corrected item total correlation lebih ketat dari pada metode pearson.. artinya jika dalam uji validitas dengan corrected item total correlation dinyataka valid.. maka pada metode pearson akan valid juga
HapusBagaimana jika kelompok a datanya berdistribusi normal, sedangkan kelompok b tidak, nanti kesimpulan hasilnya gimana?
BalasHapusya normal dan tidak normal dunk mbak..hehe
HapusMas klo data A distribusinya tidak normal dan data B normal, apakah berarti bahwa metode statistik parametik tidak dapat dipakai?
BalasHapusJIka tidak normal maka idealnya memakai statisitik non parametrik pak
HapusTernyata data saya banyak yg tidak normalnya... bakalan dibantai nih ane hiks...
BalasHapustenang pak.. kan bisa pakai non parametrik pak
HapusMas, sya lihat d web lain untuk uji normalitas semua variabel dimsukkan d dependent list, factor list nya kosong, sdangkan d web mas, factor list diisi, yang ingin saya tnyakan acuan mna yang benar ? terus factor list itu diisi variabel independen (x) ya...? trima kasih
BalasHapusJika dalam normalitas untuk uji beda tidak berpasangan idealnya di factor list tetap di isi pak
Hapusmas sebelumnya saya sudah menguji validitas dan reabilitas, kemudian koefisien determinasi, korelasi, dll. kata sebagian dosen untuk D3 ga perlu pake uji normalitas. tapi setelah saya seminar, selanjutnya ada revisi dari salah satu dosen yang menginginkan kalo uji normalitas harus ada. pas saya coba, ternyata hasil sig. 0,00. kalo kaya gitu saya harus ngerubah hasil penelitiannya? thanks before
BalasHapusmemang sulit juga kalau sudah di sidangkan mbak.. kalau tidak normal coba pakai metode normalitas lainnya mbak seperti kolmogorov..
Hapusmas mw tanya nich,
BalasHapusapakah untu sampel jenuh (seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian), apakah juga diperlukan uji validitas?
Perlu karena validitas itu untuk mengatahui apakah item-item intrumen penelitian itu valid atau tidak.. jadi bukan masalah jumlah samplenya pak..
HapusTQ.. that great
BalasHapusok
HapusMakasi bgt sgt membantuu
BalasHapusSama-sama..
Hapusadmin, saya mau tanya. disitu ada dua output kolmogorov sama shapiro. nah yang saya tau kalo shapiro itu untuk yang jumlah subyek nya sedikit. kalo misal di penelitian saya jumlah subyek nya banyak berarti kan pake kolmogorov. pertanyaannya kalo pake kolmogorov itu apa bisa pake cara ini? atau pake cara yang analyze, non param. test, legacy dialog, trus 1 sample KS ? perbedaannya apa ya dari dua cara tersebut?
BalasHapusuji nomalitas kolomogroov pertama biasanya uji kasus uji beda parametrik.. namun uji kolmogorov yang kedua untuk korelasi dan regresi
Hapussangat-sangat bermanfaat, sangat-sangat membantu, terima kasih banyak mas :D
BalasHapussenang bisa membantu mas ato...
HapusMin, kalo misalnya tabel shapiro wilksnya ga muncul gmna ya?
BalasHapuskok bisa tidak muncul.. coba lagi di cek proses penginputan datanya mbak
HapusMas maaf saya mau bertanya, analisis regresi itu uji normalitasnya dihitung per variabel x1 thd y, dst atau langsung semua x1 x2 x3 thd y?(ujikolmogorov) lalu untuk variabel dependen bagaimna cara menghitung normalitasnya?
BalasHapuskalau begitu pakai yang uji kolmogrov langsung aja mbak.. tidak pakai nilai residual kalau ingin mengetahui normalitas pervariabel
Hapussangat bermanfaat, matur nuwun,...
BalasHapussama-sama pak..senang bisa membantu
Hapusmaaf pak sahid, mohon info, kalo mau download software nya apa sudah bisa ? trims hehe
BalasHapusmaaf tanpaknya belum bisa.. akses ke situs resmi saya mbak ibm.com
Hapussebelumnya terimakasih infonya
BalasHapusmau tanya mas, data saya parametrik trus coba uji normalitas untuk data parametrik hasilnya distribusi data tidak normal, Namun setelah sy uji coba dengan uji normalitas untuk data non parametrik hasilnya semua data normal
apakah saya gunakan saja hasil uji normalitas non parametrik?
mohon penjelasannya mas
trims
Jika tidak normal pada cara di atas.. maka non parametriknya adalah pada analisis data misal dengan uji wilxocon atau mann whitney
HapusMakasih ya pak...
BalasHapusSama-sama..terimakasih kembali
HapusMas, saya mau tanya.
BalasHapusKetika sudah entry data & saya ujikan kok malah Sig nya malah di bawah 0.05, terus gimana ngatasi distribusi data yg gak normal? Thx a lot ~
Mungkin yang mas maksud jawabannya seperi komentar mbak cicilia widodo
Hapusmaaf mas mengganggu. saya mau tanya output di shapiro wil saya sudah >0,05 yaitu 1,15. tetapi di signifikan kolmogorofnya hanya 0,025. apakah itu sudah dikatakan normal tidak ya mas? terimakasi jawabannya
BalasHapussaya juga sering mengalami yang demikian.. yang jelas dari hasil itu berdasakan olah data menggunakan metode shaporo wil data berdistribusi normal
HapusSaya mau tanya, saya akan melakukan penelitian ttg pengaruh metode gallery walk terhadap minat belajar. Ada kelompok kontrol dan eksperimen. Data yang akan didapat nantinya berasal dari angket minat belajar siswa. Kira-kira uji normalitas dan homogenitas apa ya yg cocok utk penelitian saya? Mohon bantuan jawabannya...
BalasHapusuntuk uji normalitas mbak bisa menggunakan metode shapiro wilk sedangkan Uji Homogenitas mbak bisa dengan metode Levene
HapusGreat info pak, maaf pak mau nanya mengenai buku rujukan penggunaan normalitas shapiro wilk apa ya pak yg paling oke ?
BalasHapuscoba bapak beli bukunya singgih santoso pak
HapusMas saya mau tanya, di uji normalitas data saya data pertama terdistribusi normal tapi data satunya tidak..berarti untuk uji selanjutnya saya harus uji dua kali, yang normal dan tidak normal?
BalasHapusterimakasih..
jika normal pakai statistik parametrik namun jika tidak normal pakai non parametrik
HapusJika datanya berpasangan gimana pak?
HapusSecara umum caranya sama kok mbak untuk data berpasangan.
Hapusass.. pak mw tanya.. kan penelitian tentang nefroprotektif, diperoleh dua data, yaitu data awal dan akhr.. data yang bgus dipke apa pak, apakah data selisih antara data akhir dan data awal atau persentase penurununan pak??
BalasHapusMas sahid, data responden saya 400-an lebih, sudah coba make k-s 1 sample dengan unstandardized residual maupun dengan variabelnya langsung, kok ga pernah sig nya lebih dari 0,05 ya? udah coba transform data, udah coba MSI tetap saja hasilnya 0,000 tidak pernah diatas 0,05 signya
BalasHapusmohon pencerahannya mas sahid
coba lakukan outlier terhadap data yang ekstrim
Hapuskalo kelompoknya lebih dari 2, misal A, B, C, D. dan tidak berdistribusi normal apakah tetap menggunakan uji non parametrik?
BalasHapusiya jika tidak normal pakai non paramertik pak
HapusMas mau tanya, kalau untuk menguji normalitas pada pre-experimental design bagaimana ya?
BalasHapuskedua variabel dimasukkan ke dependent lis pak
Hapuspaswordnya apa mas
BalasHapusPassword apa maksudnya mbak nurul yuyung..??
HapusMas, setelah saya lakukan uji normalitas kelompok A ga normal sementara kelompok B normal, nah untuk uji hipotesis bisa ga nanti saya pakai uji non parametrik buat kelompok A dan uji parametrik untuk kelompok B?
BalasHapusjika salam satu tidak normal.. supaya aman pakai non parametrik saja mbak
Hapusterimakasih....... :) artikelnya sangat membantu.....
BalasHapussama sama..semoga panduan uji normalitas di atas dapat bermanfaat
Hapusterima kasih infonya mas
BalasHapusmw tanya ne mas
di situkan ada 2 nilainya kelompok A dan B
trus untuk masukkan nilainya semua d gabung gitu ya mas ?
tapi pas nilainya saya masukkan kenapa ga muncul ya mas kelompok 1 atau 2 nya
terima kasih mas
ada baiknya mas simak dulu Video Uji Normalitas Shapiro Wilk
HapusMas,mau tanya kalau data saya nominal-ordinal apakah perlu uji normalitas?
BalasHapusmin ko kaga bisa nilai sig nya ,00
BalasHapusjika nilai sig. lebih kecil dari 0,05, maka menunjukkan hasi yang tidak normal, jika tidak normal sebaiknya menggunakan non parametrik
Hapussangat bermanfaat ... thanks ya mas
BalasHapusTerimakasih senang bisa membantu..
Hapuskak, saya mau tanya.. untuk riset komparasi dengan topik perbedaan sikap konsumen remaja dan dewasa terhadap iklan sms, teknik analisis datanya apakah menggunakan independent t test? terima kasih
BalasHapusiya, saya rasa paling tepat jika menggunakan Uji Independent Sample
HapusDari hasil kuesioner data saya skala interval bukan ratio. Misal: 1-3
BalasHapus4-6
7-9
10-13. Cara untuk masukan ke spss nya bagaimana ya?
pak saya mau tanya, kedua variabel penelitian saya menggunakan skala ordinal... jumlah sampel kurang lebih 100..untuk uji normalitas dan korelasi sebaiknya menggunakan apa?mohon solusinya pak
BalasHapustergantung tujuannya untuk analisis apa pak.. kerena banyak metode untuk uji normalitas
Hapusbos ane mau nanya klw buat uji normalitas, sementara ane punya 2 variabel dependent sedangkan cuman punya 1 variabel dependent
BalasHapusyang perlu mas lakukan adalah memberikan kode untuk masing-masing variabelnya sebagaimana cara di atas
Hapusya klw datanya hampir sama bos kayak di atas, yang jadi permasalahnya, jumlah ke 3 data sama banyaknya
Hapusapakah data ordinal bisa diujikan normalitasnya dengan shapiro wilk?
BalasHapusbisa saja mbak
Hapuspermisi pak, saya mau tanya pneltian saya kn komparatif membandingkan ssdh dan sblm, saya uda uji normalitas ttpi ada variabel yg tdk normal itu saya hrs bagaimana ?
BalasHapusGunakan statistik non parametrik saja jika data tidak normal
Hapusassalamualaikum, pak sahid, saya ingin bertanya untuk uji normalitas, saya menggunakan pre eksperimen (hanya kelompok eskperiman), brarti kan hanya ada data pre test dan post test han, brarti saya membandingkan uji normalitas menggunakan data pre test dan post test atau bagaimana ? lalu saya menggunakan rumus kolmogorov atau shapiro ? tolong jawabannya pak, terimakasi
BalasHapuswa'alaikumsalam, pakai uji normalitas shapiro-wilk seperti cara di atas mbak
HapusBos, tanya dong, kalau uji normalitas kan ada tabel komlgorov dan shapiro, bedanya apa ya?, kalau baca-baca katanya shapiro buat sample yang kecil, betul gak ya?, kalau memang iya, maksudnya kenapa shapiro lebih cocok untuk sample kecil ya?
BalasHapusKalau itu sudah masuk kepada pembahasan teoritis mas.. itu yang membuat rumus adalah para pakar-pakar statistik.. kita tinggal ikut pendapat mereka
HapusPenelitian saya quasi experimental pak. Ada dua class dan masing masing kelas 25 org jadi 2 kelas 50 orang. Untuk uji normality nya menggunakan shapiro wilk tau kolmogorav?
HapusPenelitian saya quasi experimental pak. Ada dua class dan masing masing kelas 25 org jadi 2 kelas 50 orang. Untuk uji normality nya menggunakan shapiro wilk tau kolmogorav?
HapusTabel yg statistics di saphiro wilk itu menunjukkan apanya ya?
BalasHapusPada bagian statistics shapiro wilk adalah nilai hitung Shapiro Wilk yang bisa digunakan untuk perbandingan dengan nilai tabel mbak elisa
Hapuskalau datanya berpasangan caranya gimana ya? apakah sama saja
BalasHapusuntuk menguji nilai pretest dan postest
Kalau datanya berpasangan maka langsung dimasukkan saja pada waktu uji normalitas.. tanpa harus memberikan kode 1 atau 2,,seperti data tidak berpasangan
Hapusmas, saya mau nanyak, kalo saya punya 2 kelompok yang punya data sebelum dan sesudah perlakuan gimana mas uji normalitasnya. keduanya dinilai atau yg sebelum aja uji normalitasnya dilakuin? buruan ya mas, saya galau nih, makasi mas...
BalasHapuslangsung di uji saja mbak..karena ini sampe berpasangan atau terikat
HapusMas, apa bedanya signifikan antara yg ada di kolmogorof dan shapiro?
BalasHapusTergantung penggunaan saja sih mbak sebetulnya
HapusPak saya mau tanya, apa bedanya ya uji normalitas kolmogorov sama shapiro wilk?
BalasHapusKalo pretest postest boleh gunakaan ini gak gan?
BalasHapusiya menggunakan uji normalis shapiro wilk
HapusJika hasil dari rumus 0.05 itu dinyatakan d tolak apa d terima??
BalasHapusnilai signifikansi dari SPSS berapa pak?
HapusMas saya mau tanya, saya menggunakan data sebelum dan sesudah, data yg sebelum itu normal dan yang sesudah tidak normal, nah pada saat uji hipotesis baiknya saya menggunakan t-test atau wilcoson pak?,, tolong pak ni udah galau berat nii
BalasHapussaya kira lebih amannya pakai non parametrik wilcoxon saja pak
Hapuspak mau tanya kalau saya ganti uji normalitas pakai non parametrik apa uji anova, uji t-test, regresi apa harus diganti jadi non parametrik juga ? trims
BalasHapusmas kan disana pake 2 kelompok yaitu kelompok a dan b. klo misal data yang ada diambil melalui 1 kelompok saja (hasil pretes postes) apakah bisa dilakukan uji normalitas?
BalasHapusBisa pak..saya kira begitu juga boleh kok pak
Hapuspak, saya kan pre eksperimental one group pretest posttest dengan 2 sampel, setelah di uji normalkan, biasanya dalam tabel normalitas ada kolmogorov dan shapiro, tapi saya cuma muncul kolmogorov, itupun kolom signifikansinya kosong bukan ,00 tapi kosong, itu kenapa ya pak?
BalasHapusBelum pernah mengalami kasus seperti yang mbak alami..coba mbak coba-coba dulu uji dengan data di blog ini jika hasilnya sama maka mbak sudah tepat cara melakukan uji normalitas shapiro wilk..biasanya masalah mbak ini soal teknis penginputan data saja
HapusPak maaf saya mau bertanya...
BalasHapusUntuk sampel saya ada 56
Sedangkan saya disuruh untuk uji normalitas..
Uji normalitas menggunakan cara apa ya yg tepat??
Soalnya saya sudah uji normalitas tp data tidak berdistribusi normal??
Kalau untuk menentukan uji normalitas apa yang tepat..maka saya perlu tahu hipotesis penelitiannya seperti apa mbak? kemudian analisis data untuk menguji hipotesisnya mbak menggunakan metode apa?
Hapushalo kak saya mau bertanya, apa perbedaan antara uji normalitas kolmogorov smirnov dengan klik ekplore dengaan kolmogorov one sample ks? Kemudian ketika data saya ujikan dengan kolmogor smirnov dengn menu eksplore nilai signifikan saya hanya berupa tanda titik saja, sedangkan nilai shapirowilknya semua data berdistribusi normal. Apakah maksud titik tersebut kak? apa artinya data saya tidak berdistribusi normal? mohon pencerahannya kak
BalasHapusAlhamdulillah, sngt membntu
BalasHapusMaaf pak, mau nnya. penelitian sya tentang studi kmparatif sy mngunkn rumus slovin, jmlah smpel Kel A sbnyk 100 kel B 47 kmudian sya pkai cara yg di atas cara untk mguji normalits, kemudian hsilnya mnjdi sig.001 dngn 261, apakh it normal? Trimhksh byk pak.
BalasHapusKalau salah satu tidak normal..maka akan lebih aman jika menggunakan statistik non parametrik dengan uji Mann Whitney mbak
HapusNilai sig di smirnov kolmogorov tidak terlihat, tetapi di shapiro wilk terlihat. Apakah bisa dipakai. Spss 2.0
BalasHapusKalau gitu pakai shapiro wilk aja pak..apa sampelnya sedikit?
Hapusmin, kalo nilai sig. yg keluar 0.05, berarti termasuk normal atau tidak?
BalasHapusSelamat siang. Pak saya mau tanya. Data saya kan ada kelompok kontrol dan eksperimen.dengan populasi yg sama. Nanti kalo mau uji normalitasnya gmn pak ? Saya menggunakan prepost test. Terima kasih
BalasHapusuntuk uji normalitasnya gunakan semua data pak baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen
HapusSelamat malam, saya ingin bertanya mengenai uji normalitas untuk jenis data nominal menggunakan apa ya? Dan referensi teori yang dapat memperkuat argumen tsb apa ya?
BalasHapusTerimakasih banyak sangat brmanfaat , trus panduannnya lengkap banget
BalasHapusTerima kasih pak sangat membantu. kalau signifikansinya lebih dari 0.05 artinyakan normal ya pak, kalau nilai sig. sama dengan 0.05 gimana ya pak? saya menggunakan data yang telah di transformasi agar datanya homogen pak, tetapi nilai sig. uji normalitas shapiro wilk selalu sama dengan 0.05 sedangkan uji normalitas Kolmogorov sudah normal(2.00). mohon pencerahannya pak~
BalasHapusJika nilai sig sama persis di angka 0,05 maka sebaiknya pakai perbandingan nilai Z hitung dengan Z tabel..
HapusBpa,mau bertanya knpa ya untuk kolom shapiro wilk punya saya tidak muncul. Bagaimana cara mengatasinya
BalasHapusapakah ada yang aneh dengan data yang di input ke SPSS?
HapusBapak saya ingin bertanya. setiap variabel X dan Y kan memiliki indikator. kebetulan variabel Y saya memiliki 3 indikator, bagaimana cara melakukan uji normalitasnya pak? apakah menggunakan nilai rata2 dari indikator atau di uji satu2 ke Y1.1 ; Y1.2 ; dan Y1.3?
BalasHapusCukup di uji dari nilai rata-rata atau skor total (gabungan indikator) untuk variabel X dan variabel Y
HapusSangat membantu yg mau belajar pemula seperti saya
BalasHapussama-sama, senang bisa membantu. semoga sukses dan lancar untuk penelitian anda
HapusMaaf mau tanya, kalau uji normalitas 2 kelompok dan ada nilai pretest postest nya gimana cara input nya ya ?
BalasHapusTerimakasih
Caranya sama seperti cara pada panduan ini. dalam praktek analisis untuk penelitian anda, maka anggap kelompok A sebagai pretest dan kelompok B sebagai posttest. silahkan lanjut
Hapusmau tanya, sebelumnnya pada bagian awal dijelaskan kalau jumlah sampel lebih dari 50 subjek menggunakan uji normalitas kolmogorov smirnov itu sumbernya dari mana ya?
BalasHapusBerdasarkan acuan Buku atau Jurnal? Kalau boleh tolong di bagikan terkait acuan atau sumbernya.
Terima kasih
Maaf kak apakah udah ada jawabannya? Mohon dibagi 🙏🙏
HapusMaaf kak apakah sudah menemukan jawabannya? Mohon dibagi��
HapusPak, saya mau tanya.
BalasHapusCara uji Normalitas jika ada variabel moderasi nya bagaimana ya pak? Jadi variabel independen ada 1, lalu variabel dependen ada 3, dan ada 1 variabel moderasinya.
Terima kasih.
Bukan dengan cara ini mbak. ini panduan uji normalitasnya nanti variabel moderasi berperan sebagai variabel independent
HapusAssalamu'alaikum Pak jika uji t hitung saya negatif -0,695 itu t tabelnya ikut negatif atau enggak
BalasHapusHaloo mau tanya, kalau ada 2 variabel (pre dan post) kemudian diuji normalitas dan didapatkan hasil shapiro nya untuk data pre tidak normal dan data post normal, apakah data tersebut termasuk ke dalam kategori tidak normal dan dilanjutkan dengan pengujian non parametrik (wilcoxon)? terimakasih
BalasHapusSelamat malam pak mau tanya, kebetulan penelitian saya adalah melihat perbedaan konsep diri akademik anak sma yg melalui jalur zonasi dan non zonasi.
BalasHapusSubjek saya kebetulan lebih dari 50. Apakah sudah benar apabila saya menggunakan cara uji normalitas shapiro-wilk? Tetapi yang saya lihat berarti tetap di bagian anlisis deskripsinya yg di tabel shapiro atau kormoglov ya pak? Terimakasih
Selamat malam pak mau tanya, kebetulan penelitian saya adalah melihat perbedaan konsep diri akademik anak sma yg melalui jalur zonasi dan non zonasi.
BalasHapusSubjek saya kebetulan lebih dari 50. Apakah sudah benar apabila saya menggunakan cara uji normalitas shapiro-wilk? Tetapi yang saya lihat berarti tetap di bagian anlisis deskripsinya yg di tabel shapiro atau kormoglov ya pak? Terimakasih
Contoh yg diberikan sama bapa itu masuknya 1 variabel atau 3 variabel ya pak?
BalasHapuspermisi mau tanya apabila ada dua kelas yaitu kelas perlakuan dan kontrol, dengan observasi 4 kali yang observasi 1 sebelum perlakuan dan yang observasi 2-4 setelah perlakuan, bagaimana uji normalitasnya ? mohon info
BalasHapuspak uji normalitas data saya ada satu yang nilainya <0,05 gimana cara mengatasinya
BalasHapusSelamat pagi pak
BalasHapusSaya ingin bertanya
jika uji normalitas data sudah normal maka untuk uji homogenitas dan uji" selanjutnya menggunakan uji apa ya pak ?
Kebetulan penelitian saya hanya membandingkan kecepatan waktu duduk ke berdiri sebelum dan sesudah diberikan latihan
Dan hanya ada 1 kelompok saja
Terima kasih
Selamat pagi pak
BalasHapusSaya ingin bertanya
jika uji normalitas data sudah normal maka untuk uji homogenitas dan uji" selanjutnya menggunakan uji apa ya pak ?
Kebetulan penelitian saya hanya membandingkan kecepatan waktu duduk ke berdiri sebelum dan sesudah diberikan latihan
Dan hanya ada 1 kelompok saja
Terima kasih
Asslamualaikum pak, saya mau bertanya.
BalasHapusSampel dari penelitian saya 30 responden, apakah saya menggunakan uji normalitas shapiro wilk ? Bagaimana cara menggunakan uji tersebut jika ada 3 variabel dependen dan 1 variabel independen. Terimakasih :)
Asslamualaikum pak, saya mau bertanya.
BalasHapusSampel dari penelitian saya 30 responden, apakah saya menggunakan uji normalitas shapiro wilk ? Bagaimana cara menggunakan uji tersebut jika ada 3 variabel dependen dan 1 variabel independen. Terimakasih :)
Barakallah untuk penulis, artikel yang insyaallah sangat membantu. Terimakasih.
BalasHapusJudul
BalasHapusPa, judul sy tntang hubungan kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar siswa. Pada uji teknik analisi data disuru utk ada uji normalitas, Uji linearitas dan uji heterokidasitas. Yg sy masi bingung dsni adalah uji heterokidasitas. Apakah memang harus da uji hetorokidasitas atau gimna... Pa. Mohon penjelasanya
BalasHapusMas tanya dong, kalau data ga berpasangan (jumlah data X dan Y ga sama) dan basis datanya beda (misal X itu suhu dan Y itu jumlah jenis hewan yang ditemukan di sungai) apakah tetap bisa diuji normalitas shapiro wilk?
BalasHapusAssalamualaikum mas sahid maaf saya mau tanya,data saya kan laporan keuangan menggunakan rasio keuangan mas,pnelitian saya komparatif untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah covid,laporan keuangan yg saya pake trimester 1 dan trimester 2 sebelum dan sesudah covid,bikin tabel saat olah datanya apakah trimester 1 dan duanya di gabung apa di pisah ya mas
BalasHapusPak ingin tanya, jika kita uji kolmogorov smirnov dengan cara ini gapapa? Karna kan ada hasil uji kolmogorov nya juga di tabel akhir
BalasHapuspak izin bertnya saya mempunyai 3 variabel. 2 variebel x ( Independen ) 1 variabel y ( dependent) dengan jumlah sampel 30 sampel saya hanya menggunakan shapiro wilk saaj atau bagaimana atau shapior wilk berganda?? saya menggunkana metode korelasi dalam penelitian saya. terima kasih sebelmunya
BalasHapusKak maaf mau nanya, klw misalkan ada beberapa variabel gitu misalkan 4 nih itu berarti kita lakuin pengujian normalitas dan homogenitas 4x gitu yaa dari 2 sampel yang berbeda ??
BalasHapusMohon sekali tanggapannya
Terima Kasih
Kaka, izin bertanya dong, jika jumlah data 88 lalu df nya 44 artinya kita pakai shapiro-wilk atau kolmogorov? Mohon dijawab ya kak
BalasHapusAssalamualaikum, Izin bertanya pa, apabila nilai sig dari salah satu test tersebut bernilai 0,049 apakah disebut normal atau tidak normal ya pa?
BalasHapusterima kasih sebelumnya..
Kaka izin mau tanya untuk tabel statistik di dapat dari mana yah pada uji normalitas (shapiro-wilk)
BalasHapus