Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS
Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS | Uji wilcoxon sering kali digunakan sebagai alternatif dari uji paired sample t test. Hal ini tidaklah salah, sebab jika data penelitian anda tidak berdistribusi normal [melalui uji normalitas] maka data tersebut dianggap tidak memenuhi syarat dalam pengujian statistik parametrik khususnya uji paired sample t test. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan yang harus dilakukan peneliti agar data penelitian yang dikumpulkan masih tetap dapat di uji atau di analisis, yakni dengan cara melakukan metode statistik non parametrik.
Sementara itu, sebagaimana uji paired sample t test, disini uji wilcoxon juga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang saling berpasangan. Data penelitian yang digunakan dalam uji ini idealnya adalah data yang berskala ordinal atau interval. Uji wilcoxon atau disebut juga dengan wilcoxon signed rank test merupakan bagian dari metode statistik non parametrik. Kerena merupakan bagian dari statistik non parametrik, maka dalam uji wilcoxon tidak diperlukan data penelitian yang berdistribusi normal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan uji wilcoxon sebagai pengganti uji paired sample t test ketika data penelitian tidak berdistribusi normal adalah langkah yang paling tepat.
CONTOH KASUS DALAM UJI WILCOXON
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat “pengaruh penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMP kelas 8A”. Untuk kebutuhan data, peneliti melakukan penilaian atas hasil belajar siswa sebelum (pre test) dan sesudah (post test) metode pembelajaran kelompok diterapkan di kelas tersebut. Maka diperoleh data penelitian sebagai berikut.
[Download Data untuk Latihan]
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian atau Ha = “ada perbedaan hasil belajar pre test dan post test, yang artinya ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMP kelas 8A”
Catatan: awalnya peneliti ingin menggunakan analisis statistik parametrik dengan uji paired sample t test untuk uji hipotesis di atas, namun karena data penelitian tersebut tidak berdistribusi normal (anggaplah demikian) maka peneliti menggunakan alterantif lain yakni dengan melakukan uji wilcoxon.
CARA MELAKUKAN UJI WILCOXON DENGAN SPSS
1. Seperti biasanya, langkah pertama buka program SPSS kemudian klik Variable View, pada tampilan ini kita akan memberikan nama dan kelengkapan untuk variabel penelitian dengan ketentuan:
Variabel pertama “Pre Test”, maka isikan:
Name: ketik Pre
Type: pilih Numeric
Width: pilih 8
Decimal: Pilih 0
Label: ketik Pre Test
Value: pilih None
Missing: pilih None
Columns: pilih 8
Alilgn: pilih Scale
Sementara itu, sebagaimana uji paired sample t test, disini uji wilcoxon juga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang saling berpasangan. Data penelitian yang digunakan dalam uji ini idealnya adalah data yang berskala ordinal atau interval. Uji wilcoxon atau disebut juga dengan wilcoxon signed rank test merupakan bagian dari metode statistik non parametrik. Kerena merupakan bagian dari statistik non parametrik, maka dalam uji wilcoxon tidak diperlukan data penelitian yang berdistribusi normal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan uji wilcoxon sebagai pengganti uji paired sample t test ketika data penelitian tidak berdistribusi normal adalah langkah yang paling tepat.
CONTOH KASUS DALAM UJI WILCOXON
Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat “pengaruh penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMP kelas 8A”. Untuk kebutuhan data, peneliti melakukan penilaian atas hasil belajar siswa sebelum (pre test) dan sesudah (post test) metode pembelajaran kelompok diterapkan di kelas tersebut. Maka diperoleh data penelitian sebagai berikut.
[Download Data untuk Latihan]
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian atau Ha = “ada perbedaan hasil belajar pre test dan post test, yang artinya ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMP kelas 8A”
Catatan: awalnya peneliti ingin menggunakan analisis statistik parametrik dengan uji paired sample t test untuk uji hipotesis di atas, namun karena data penelitian tersebut tidak berdistribusi normal (anggaplah demikian) maka peneliti menggunakan alterantif lain yakni dengan melakukan uji wilcoxon.
CARA MELAKUKAN UJI WILCOXON DENGAN SPSS
1. Seperti biasanya, langkah pertama buka program SPSS kemudian klik Variable View, pada tampilan ini kita akan memberikan nama dan kelengkapan untuk variabel penelitian dengan ketentuan:
Variabel pertama “Pre Test”, maka isikan:
Name: ketik Pre
Type: pilih Numeric
Width: pilih 8
Decimal: Pilih 0
Label: ketik Pre Test
Value: pilih None
Missing: pilih None
Columns: pilih 8
Alilgn: pilih Scale
Variabel kedua “Post Test”, maka isikan:
Name: ketik Post
Type: pilih Numeric
Width: pilih 8
Decimal: Pilih 0
Label: ketik Post Test
Value: pilih None
Missing: pilih None
Columns: pilih 8
Alilgn: pilih Scale
Sehingga tampak di layar sebagai berikut:
2. Setelah penamaan variabel dibuat, langkah selanjutnya klik Data View, lalu isikan data penelitian di atas, sehingga akan tampak di layar sebagai berikut:
3. Langkah berikutnya klik menu Analyze lalu pilih Nonparametric Tests kemudian pilih Legacy Dialogs lalu pilih 2 Related Samples…
4. Maka dilayar akan muncul kotak dialog “Two-Related Sample Tests”, selanjutnya masukkan variabel Pre Test [Pre] dan Post Test [Post] ke kotak Test Pairs secara bersamaan, kemudian pada bagian “Test Type” berikan tanda centang (v) pada pilihan Wilcoxon, lalu klik Ok
5. Maka akan muncul output “Wilcoxon Signed Ranks Test” sebagai berikut:
INTERPRETASI OUTPUT UJI WILCOXON
Output Pertama “Ranks”
UJI HIPOTESIS WILCOXON
Dalam uji hipotesis kita menggunakan output SPSS yang kedua yakni output “Test Statistics”. Namun sebelum kita masuk pada analisis terhadap hasil output di atas, maka terlebih dulu perlu kita ketahui dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji wilcoxon untuk kita jadikan pegangan atau pedoman.
Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Wilcoxon
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMBUATAN KESIMPULAN
Berdasarkan output “Test Statistics” di atas, diketahui Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 lebih kecil dari < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa “Ha diterima”. Artinya ada perbedaan antara hasil belajar matematika untuk Pre Test dan Post Test, sehingga dapat disimpulkan pula bahwa “ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMP kelas 8A”.
Baiklah, saya kira sampai disini dulu pembahasan kita tentang uji wilcoxon pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat. Oh iya, jika anda mau menguji perbedaan rata-rata dua kelompok yang tidak berpasangan untuk metode statistik non parametrik, maka anda bisa memakai Uji Mann Whitney
[Search: Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS, Contoh Statistik Non Parametrik Uji Wilcoxon menggunakan Program SPSS, Langkah-Langkah Uji Wilcoxon Signed Rank Test pada Aplikasi SPSS]
[Img: screenshot olah data SPSS versi 21]
Name: ketik Post
Type: pilih Numeric
Width: pilih 8
Decimal: Pilih 0
Label: ketik Post Test
Value: pilih None
Missing: pilih None
Columns: pilih 8
Alilgn: pilih Scale
Sehingga tampak di layar sebagai berikut:
2. Setelah penamaan variabel dibuat, langkah selanjutnya klik Data View, lalu isikan data penelitian di atas, sehingga akan tampak di layar sebagai berikut:
3. Langkah berikutnya klik menu Analyze lalu pilih Nonparametric Tests kemudian pilih Legacy Dialogs lalu pilih 2 Related Samples…
4. Maka dilayar akan muncul kotak dialog “Two-Related Sample Tests”, selanjutnya masukkan variabel Pre Test [Pre] dan Post Test [Post] ke kotak Test Pairs secara bersamaan, kemudian pada bagian “Test Type” berikan tanda centang (v) pada pilihan Wilcoxon, lalu klik Ok
5. Maka akan muncul output “Wilcoxon Signed Ranks Test” sebagai berikut:
INTERPRETASI OUTPUT UJI WILCOXON
Output Pertama “Ranks”
- Negative Ranks atau selisih (negatif) antara hasil belajar matematika untuk Pre Test dan Post Test adalah 0, baik itu pada nilai N, Mean Rank, maupun Sum Rank. Nilai 0 ini menunjukkan tidak adanya penurunan (pengurangan) dari nilai Pre Test ke nilai Post Test.
- Positif Ranks atau selisih (positif) antara hasil belajar matematika untuk Pre Test dan Post Test. Disini terdapat 22 data positif (N) yang artinya ke 22 sisiwa mengalamai peningkatan hasil belajar matematika dari nilai Pre Test ke nilai Post Test. Mean Rank atau rata-rata peningkatan tersebut adalah sebesar 11,50, sedangkan jumlah rangking positif atau Sum of Ranks adalah sebesar 253,00.
- Ties adalah kesamaan nilai Pre Test dan Post Test, disini nilai Ties adalah 0, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada nilai yang sama antara Pre Test dan Post Test.
UJI HIPOTESIS WILCOXON
Dalam uji hipotesis kita menggunakan output SPSS yang kedua yakni output “Test Statistics”. Namun sebelum kita masuk pada analisis terhadap hasil output di atas, maka terlebih dulu perlu kita ketahui dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji wilcoxon untuk kita jadikan pegangan atau pedoman.
Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Wilcoxon
- Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih kecil dari < 0,05, maka Ha diterima.
- Sebaliknya, jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari > 0,05, maka Ha ditolak.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMBUATAN KESIMPULAN
Berdasarkan output “Test Statistics” di atas, diketahui Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 lebih kecil dari < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa “Ha diterima”. Artinya ada perbedaan antara hasil belajar matematika untuk Pre Test dan Post Test, sehingga dapat disimpulkan pula bahwa “ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMP kelas 8A”.
Baiklah, saya kira sampai disini dulu pembahasan kita tentang uji wilcoxon pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat. Oh iya, jika anda mau menguji perbedaan rata-rata dua kelompok yang tidak berpasangan untuk metode statistik non parametrik, maka anda bisa memakai Uji Mann Whitney
[Search: Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS, Contoh Statistik Non Parametrik Uji Wilcoxon menggunakan Program SPSS, Langkah-Langkah Uji Wilcoxon Signed Rank Test pada Aplikasi SPSS]
[Img: screenshot olah data SPSS versi 21]
Lihat Juga: Video Uji Wilcoxon dengan SPSS
minta pass datanya dong
BalasHapusuntuk keamanan file, password dapat dilihat di Facebook Belajar Istiqomah
Hapusminta passwordnya om
BalasHapuspassword bisa sadara ambil di Facebook Belajar Istiqomah
HapusHalo pak sahid.. Semoga sehat selalu ya pak. Saya selalu mengikuti tiap langkah yg bapak berikan mulai dr uji validitas hingga regresi berganda. Pertama saya mau ucapkan banyak terimakasih pak, web bapak banyak membantu tugas skripsi saya. Saya ada pertanyaan mengenai uji beda pak. Saya punya 6 variabel independen dimana ke-6 vatiabel tersebut akan diuji pengaruhnya ke masing2 vatiabel dependen (efektifitas A dan efektifitas B, tiap variabel dependen punya masing2 responden sebanyak 45 orang jadi total 90 responden) nah setelah diketahui pengaruhnya melalui uji regresi berganda, saya mau mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan pengaruh tersebut melalui uji beda. Uji beda apa yg saya pakai pak?
BalasHapusHalo mbak Feny..dalam hal ini saya harus mengetahui dulu hipotesis penelitian, terkait uji bedanya?
HapusSaya punya data yg pasnya diuji dengan nonparametrik tapi saya mau uji pengaruh gtu apa bisa ya pak?
BalasHapusJika data menggunakan pretest dan postest bisa pak menggunakan uji non parametrik dengan wilcoxon ini
Hapuspak, rumus uji diatas ada gak pak ??? ada ahli yg mengemukakannya pak ??
BalasHapusada kok silahkan buka bukunya singgih santoso..atau bisa dilihat di menu referensi blog
Hapussangat membantu tulisan ini, terima kasih banyak . salam rahayu
BalasHapusSama-sama mas..salam
HapusAssalamualaikum. Pa mau tanya, dalam tabel test statistic kan ada "Z" kemudian di sebelahnya ada nilainya. Nah Z itu maksdnya apa ya pa?
BalasHapusTerimakasih sebelumnya
Wa'alaikumsalam.. itu adalah nilai Z hitung mbak.. biasanya dibandingkan dengan Z tabel
HapusPak, saya mau tanya, mengapa nilai Z pada tampilan statistik, ada catatan based on negative ranks sedangkan hasil kita menunjukkan adanya positive rank? Terimakasih sebelumnya
HapusAssalamualaikum.. mohon maaf mau bertanya dan berkenan cara untuk menjawab. Bagaimana uji wilcoxon untuk hipotesis pengaruh. Awalnya saya menggunakan uji paired t test namun data tidak normal sehingga saya memakai uji wilcoxon. Bagaimana caranya kalau sampelnya 2 kelompok pre post?? Terima kasih sebelumnya.
BalasHapusWa'alaikumsalam..maka uji wilcoxon dilakukan 2 kali pak
Hapusassalamualaikum wr.wb, selamat siang pak. terimakasih atas petunjuknya menggunakan uji wilcoxon. Tapi pak saya ingin bertanya, untuk uji wilcoxon 2 sample berpasangan itu sebenarnya angka yang dimasukkan itu memakai skor hasil pre-test-posttest ataukah dengan angka nilai kategori seperti misalnya baik=1, cukup=2, kurang=3. terimakasih
BalasHapusWa'alaikumsalam.. yang di input adalah skor nilai pre-test dan post-test mbak
HapusAsalamualaikum ,pak saya gunakan uji pangkat tanda welcoxon ingin mengetahuib data sebelum dan sesudah,, dari 50sampel,, nah dari 50 sampel itu apakah bisa d hitung satu persatu atau data totalitas saja pak teimakasih mohon info jawaban 081347330025
BalasHapusWa'alaikumsalam.. yang dibandingakan dalam uji wilcoxon hanya data total sebelum dan sesudah pak
HapusAsslmkm .. ka maaf mau tanya, jika sudah menggunakan uji wilcoxon apakah uji paired sampel t test masih di perlukan ?
BalasHapusWa'alaikumsalam.. kalau data penelitian tidak normal maka cukup pakai uji wilcoxon saja.. tidak perlu uji paired sample t test
HapusAssalamualaikum warahmatullahiwl wabarakatuh pak
BalasHapusSaya dhea ingin bertanya. Bagaimana jika data pretest nya normal sedangkan data postestnya tidak normal, cara pengujiannya gimana ya pak? Saya ada baca jika data normal itu pakai uji t, nah yg tidak normal pakai uji wilcoxon, tetapi waktu data postest nya mau diuji pakai wilcoxon ternyata harus pakai 2 variabel, jd bagaimana ya pak solusinya? Terima kasih pak mohon jawabannya
Wa'alaikusalam wr wb. perlu pemahaman di awal bahwa uji paired sample t test dan uji wilcoxon dipakai untuk dua sampel berpasangan. dalam kasus anda ada dua variabel berpasangan yakni pre test dan post test. dalam hal ini variabel post test tidak berdistribusi normal. sehingga itu tidak memenuhi persyaratan digunakannya uji paired sample t test (statistik parametrik) untuk analisis data. solusinya adalah mengganti analisis data dengan statistik non parametrik yakni dengan uji wilcoxon. coba simak dalam video ini mbak: Analisis Data Kelas Eksperimen dan Kontrol untuk Skripsi dengan SPSS
HapusOhiya pak, saya baru ingat kalau 1 data tidak normal langsung pakai uji wilcoxon. Terima kasih banyak pak
Hapusiya betul, kalau ada data yang tidak normal. berarti syarat untuk statistik parametrik tidak terpenuhi. Sehingga perlu beralih ke statistik non parametrik dan dalam konteks ini pakai uji wilcoxon
HapusMaaf pak, saya ingin bertanya lagi. Saya ingin membuat korelasi antara hasil belajar dan kemampuan keterampilan proses. Nah, hasil belajarnya itu tidak berdistribusi normal, dan apakah skor KPS nya juga dilakukan dulu normalitas nya? Atau bagaimana ya pak?
HapusAssalamualaikum,,
BalasHapusMaaf pak saya ingin bertanya, pada sampel berpasangan antara pre test berdistribusi normal, kemudian post test tidak berdistribusi normal, maka yg lebih dipilih yg berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal? Alasannya kenapa bapak?
Terima kasih
Wassalamualaikum,wr,wb
Wa'alaikumsalam. jika ada salah satu data tidak berdistribusi normal maka asumsi dalam analisis parametrik tidak terpenuhi. oleh karena itu solusinya adalah dengan statistik non parametrik yang tidak memerlukan persyaratan normalitas data
HapusAssalamualaikum pak saya mau bertanya, penilitian saya tentang manajemen laba sebelum dan sesudah ifra yg periodenya 2008-2016 kecuali 2012. Tapi data saya cuma 10 perusahaaan. Maaf saya ini diolahkan teman, pertama saya ingin pakai paired t test. Tapi setelah diolahkan trnyata pakainnya wilcoxon signed test. Dengan alasan katanya sampel terlalu sedikit, tapi diuji normalitasnya berdistribusi normal. Mohon bantuan nya untuk alasan lain pak ? Terimakasih
BalasHapusWa'alaikumsalam. setahu saya tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa karena n sedikit maka pakai wilcoxon. uji wilcoxon dipakai sebagai alternatif ketika uji paired sample t test tidak bisa dilakukan karena tidak memenuhi asumsi normalitas data
HapusSekali lagi pak kalo uji normalitas itu yg dimasukin itu dari rata ratanya saja atau semua data dimasukan pak ? Dan kalau seandainya tidak normal, apakah perlu pengujian multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi ?
HapusNilai rata-rata manajemen laba untuk 10 perusahaan pada periode 2008-2016 kecuali 2012 sebelum dan sesudah IFRA. karena ini adalah uji perbandingan dengan sampel berpasangan maka tidak perlu dilakukan uji mulikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.
HapusTapi saya ada variabel kontrolnya pak, kan itu berarti harus ada regresi linear bergandanya ? Dengan posisi data manaj laba tdk normal, brti regresi linear bergandanya juga hilang pak ?
BalasHapusSlamat siang pak
BalasHapusSaya mau tanya untuk uji wilcoxon dapat di gunakan pada kasus yg tidak mnggunakan pre dan post bisa tdk pak?
Terimakasih
Secara prinsip uji wilcoxon adalah pengganti uji paired sample t test dalam hal data tidak normal. uji ini bertujuan untuk membandingkan nilai sebelum dan sesudah adanya perlakukan atau treatment tertentu
HapusAssalamualaikum pa sahid. Kalau uji yang tepat untuk membandingkan 3 variabel dari 2 jenis sampel bagaimana ya pa?
BalasHapusAssalamualaikum, mau tanya kalau untuk uji pengaruh non parametriknya apa ya?
BalasHapusAssalamu'alaikum pak, pak mau nanya kalau seumpama hasil asymp.sig nya 0,05 bagaimana? harus ngikut yg Ha ditolak apa Ha diterima?
BalasHapusAssalamu'alaikum pak, terimakasih Bapak Sahid Raharjo, umur saya ini sudah 62 tahun tapi saya sering dimintai bantuan mahasiswa untuk uji statistik dan saya selalu mengguanakan petunjuk dari tulisan bapak juga dari youtubenya, untuk itu sekali lagi saya sangat berterimaksih sekali atas karyanya. Saya berdoa semoga bapak dan keluarga selalu dlm keadaan sehat dan selalu berkarya untuk menularkan ilmunya, Aamiin, Terimakasih
BalasHapusAamiin. sama-sama. semoga sukses dan lancar
HapusSelamat pagi pak
BalasHapusMau tanya, untuk mengetahui apakah antara post test dan pre test berubah secara signfikan dari mana ya pak?
Selamat pagi pak
BalasHapusMau tanya, untuk mengetahui apakah antara post test dan pre test berubah secara signfikan dari mana ya pak?
maaf ka, saya mau mengetahui efektivitas suatu obat itu datanya dari rekam medis. uji yg dipakai apa yah. mohon bantuannya ka. terima kasih
BalasHapusmaaf ka mohon bantuannya, saya mau mengetahui efektivitas itu make nya uji apa ya kalo boleh tau. mohon balasannya ka. terima kasih .
BalasHapusAssalamualaikum pak.maaf mengganggu aktivitas yang sedang bapak kerjakan. Saya ingin bertanya, jika data uji normalitas di pretes, normal. dan uji normalitas di posttes tidak normal.maka Uji hipotesisnya yang digunakan uji Wilcoxson atau uji sampel t tes? Terima kasih sebelumnya. Saya berharap balasan dari bapak.
BalasHapusterimakasihh sangat membantu
BalasHapusMas mau nanya...... Adakah web resmi yg bisa digunakan untuk menguji datanya ke wilcoxon. Kalau ada mas... Beritahu dong webnya apa..
BalasHapusAsslamualaikum.wr.wb
BalasHapusPa sahid saya mau bertanya, apakah non parametik ini boleh menggunakan sampel yang berbeda jumlahnya atau mewajibkan harus sama. Contoh sample 50 pre dan 45 post
Assalamualaikum.wr.wb
BalasHapusPa sahid saya ingin bertanya, apakah jumlah sample disini harus sama atau boleh berbeda? Contoh sample pre 50 dan sampel 45 post namun sample yg digunakan orang yg sama
Bapak admin, terimakasih banyak sudah menyediakan blog ini yang sudah sangat membantu kami mahasiswa dalam mata kuliah statistik yang cukup sulit di masa pandemi ini. Semoga bapak dan blognya sehat selalu. Aamiin
BalasHapusAssalmmualaikum pak, saya mau bertanya, kan saya melakukan uji kolmogorov hasilnya sebelum berdistribusi normal dan sesudah tidak berdistribusi nomal. kalau seperti itu, saya harus menggunakan uji paired sample t-test atau uji wilcoxon ya pak? terimakasih sebelumnya
BalasHapusAssalamualaikum pak
BalasHapusUji wilcoxon dicontohkan seperti di atas yaitu untuk data pre test dan post test, selain dari data pre test dan post test apakah ada pak? Terimakasih